PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP) mencatatkan penurunan penjualan bersih 12,8% menjadi Rp92,4 triliun pada 2020, dari Rp106 triliun pada 2019.
Penurunan penjualan bersih tersebut, disebabkan oleh penjualan rokok perseroan yang juga turun. Emiten pemilik jenama rokok Dji Sam Soe ini, mencatatkan penurunan penjualan sigaret kretek mesin 17,63% menjadi Rp61,2 triliun, dari Rp74,3 triliun secara tahunan atau year-on-year (yoy).
Kemudian, penjualan sigaret kretek tangan perseroan tercatat meningkat menjadi Rp21,4 triliun, dari Rp19,6 triliun secara yoy. Adapun penjualan sigaret putih mesin perseroan mengalami penurunan 19% menjadi Rp8,9 triliun, dari Rp11 triliun secara yoy.
Dengan penurunan penjualan bersih tersebut, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk perseroan ambles 37,4% menjadi Rp8,5 triliun, dari Rp13,7 triliun yoy. Laba per saham dasar dan dilusian perseroan pun ikut turun menjadi Rp74 pada 2020, dari Rp118 pada 2019.
Sementara itu, jumlah aset perseroan per 31 Desember tercatat turun menjadi Rp49,6 triliun, dari Rp50,9 triliun di akhir 2019. Jumlah liabilitas perseroan di akhir 2020 tercatat naik Rp19,4 triliun, dari Rp15,2 triliun.
Total ekuitas emiten berkode saham HMSP ini tercatat turun menjadi Rp30,2 triliun per 31 Desember 2020, dari Rp35,6 triliun di akhir 2019.
Tercatat, dengan turunnya penjualan dan laba bersih HMSP selama 2020, saham HMSP tercatat terjun ke zona merah 2,11% pada sesi perdagangan I, Rabu (24/3), ke level Rp1.395 per saham. Saham HMSP memiliki kapitalisasi pasar senilai Rp162,26 triliun.