PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) mencatatkan pertumbuhan penjualan neto konsolidasi sebesar 10% sepanjang 2020 menjadi Rp46,64 triliun dari Rp42,30 triliun pada tahun lalu.
Naiknya penjualan bersih tersebut turut mengerek laba usaha emiten berkode ICBP ini naik 24% menjadi Rp9,20 triliun, dari Rp7,40 triliun secara tahunan atau year-on-year (yoy). Marjin laba usaha perseroan naik menjadi 19,7% dari 17,5%.
Dengan naiknya laba usaha tersebut, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga tumbuh 31% pada 2020 menjadi Rp6,59 triliun, dari Rp5,04 triliun di tahun sebelumnya. Laba per saham dasar yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk pun meningkat, dari Rp432 pada 2019, menjadi Rp565 pada 2020.
Dengan demikian, marjin laba bersih meningkat menjadi 14,1% dari 11,9%. Core profit ICBP juga meningkat 13% menjadi Rp5,82 triliun dari Rp5,16 triliun.
Direktur Utama dan Chief Executive Officer ICBP Anthoni Salim mengatakan, dengan kekuatan merek-merek produk, model bisnis terintegrasi yang tangguh, serta jaringan distribusi yang luas di tengah kondisi pandemi, ICBP dapat mencatatkan kinerja yang baik, dengan terus beradaptasi secara dinamis terhadap perubahan tren dan perilaku konsumen yang terjadi secara cepat.
"Dalam menghadapi tantangan dan peluang baru ke depannya, kami akan mempertahankan keunggulan kami, serta tetap waspada dalam menjaga kesehatan karyawan kami," kata Anthoni dalam keterangan resminya, Selasa (23/3).
Adapun per 31 Desember 2020, ICBP mencatatkan kenaikan total aset yang signifikan menjadi Rp103,5 triliun, dari Rp38,7 triliun per 31 Desember 2019.
Sementara total liabilitas perseroan juga meningkat siginifikan per 31 Desember 2020 menjadi Rp53,2 triliun, dari Rp12 triliun per 31 Desember 2019. Total ekuitas perseroan pada akhir 2020 tercatat sebesar Rp50,3 triliun, dari Rp26,6 triliun di akhir 2019.