PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) membukukan kenaikan penjualan neto konsolidasi sebesar 7% menjadi Rp81,73 triliun pada 2020, dibandingkan Rp76,59 triliun pada 2019.
Tercatat, laba usaha perseroan meningkat 31% menjadi Rp12,89 triliun dari Rp9,83 triliun, dengan marjin laba usaha sebesar 15,8%.
Meningkatnya laba usaha perseroan turut mengerek laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, sebesar 32% menjadi Rp6,46 triliun dari Rp4,91 triliun. Dengan demikian, marjin laba bersih perseroan meningkat menjadi 7,9% dari 6,4%. Core profit meningkat sebesar 22% menjadi Rp5,96 triliun dari Rp4,90 triliun.
Laba bersih perseroan yang meningkat juga turun meningkatkan laba per saham dasar perseroan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk menjadi Rp735, dari Rp559 pada tahun lalu.
Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood Anthoni Salim mengatakan, dalam kondisi operasional yang dinamis selama 2020, Indofood tetap dapat membukukan kinerja yang konsisten melalui ketahanan dan ketangguhan dari model bisnis yang terintegrasi secara vertikal dan merek-merek yang dikenal konsumen.
"Untuk tahapan pengembangan ke depannya, kami akan tetap waspada dalam menjaga kesehatan karyawan kami, memperkuat integrasi vertikal dari model bisnis kami, meningkatkan kinerja yang telah dicapai, serta mengembangkan kemampuan kami dalam menghadapi berbagai peluang dan tantangan baru,” kata Anthoni dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (23/3).
Adapun selama 2020, total aset perseroan tercatat meningkat menjadi Rp163,1 triliun per 31 Desember 2020, dari Rp96,19 triliun per 31 Desember 2019.
Kemudian, total liabilitas perseroan juga meningkat menjadi Rp83,9 triliun per 31 Desember 2020, dari Rp41,9 triliun per 31 Desember 2019. Sementara total ekuitas perseroan sebesar Rp79,13 triliun pada 2020, dari Rp54,2 triliun pada 2019.