close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Dokumentasi Kapuas Prima Coal.
icon caption
Ilustrasi. Dokumentasi Kapuas Prima Coal.
Bisnis
Selasa, 22 Juni 2021 12:30

Laba bersih Kapuas Prima Coal melesat 304% kuartal I-2021

Laba bersih ZINC melesat menjadi Rp64,6 miliar atau naik 304% di kuartal I-2021, dari Rp15,9 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
swipe

Emiten yang bergerak di bidang pertambangan bijih besi (Fe) dan galena, PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC), membukukan  penjualan sebesar Rp228,4 miliar, atau naik 36,9% di kuartal I-2021. Penjualan ini naik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp166,7 miliar.

Sementara, laba kotor perseroan naik 124,5% menjadi Rp113,2 miliar, dan laba bersih melesat 304,4% menjadi Rp64,6 miliar, dari Rp15,9 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur Independen Kapuas Prima Coal Padli Noor mengatakan, pencapaian tersebut tak lepas dari hasil peningkatan kapasitas produksi yang sudah mulai dijalankan sejak akhir 2020, serta tren peningkatan harga komoditas yang terus berlanjut hingga pertengahan 2021 ini. 

“Hingga kuartal I-2021, ZINC memproduksi ore sebesar 126.000 ton, meningkat 57,5% jika dibandingkan dengan produksi ore pada periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu sebesar 80.000 ton. Melihat tren kenaikan harga komoditas dan permintaan untuk konsentrat yang masih tinggi, kami optimistis hingga akhir tahun dapat mempertahankan kinerja yang positif,” ucap Padli dalam keterangan resminya, Selasa (22/6).

Realisasi kinerja yang positif selama kuartal I-2021, ditunjukan oleh peningkatan penjualan komoditas yang diproduksi oleh emiten berkode saham ZINC ini. Tercatat, per Maret 2021, penjualan konsentrat seng sebesar Rp108,6 miliar, atau naik 35,6% dari Rp80 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya (YoY). Penjualan komoditas perak tumbuh 19,5% YoY dari Rp36,6 miliar, menjadi Rp43,8 miliar. 

Sementara itu, penjualan konsentrat timbal mengalami penurunan sebesar 13,8% YoY menjadi Rp39,2 miliar, dari Rp45,5 miliar. Begitupula dengan penjualan bijih besi yang mengalami penurunan 12,5% YoY, menjadi Rp3,9 miliar. Namun, ZINC memperoleh tambahan penjualan dari konsentrat besi sebesar Rp32,7 miliar pada kuartal I-2021.

Sebelumnya, ZINC menetapkan target penjualan di 2021 mencapai Rp1,2 triliun. ZINC optimistis kinerja positif pada kuartal I-2021 ini dapat terus berlanjut hingga akhir tahun, seiring dengan strategi yang dijalankan, yaitu meningkatkan kapasitas produksi sebesar 20% hingga 30% mencapai 564.000 ton konsentrat.

“Kami optimistis target tersebut dapat direalisasikan seiring dengan perbaikan ekonomi dan industri manufaktur, dan didukung oleh tingginya permintaan konsentrat dari berbagai negara. Hingga saat ini, ZINC telah mengantongi kontrak penjualan konsentrat mencapai setengah kuota ekspor yang dimiliki, membuat permintaan akan konsentrat terus meningkat,” ujarnya.

Sebagai informasi, ZINC memperoleh kuota ekspor sebesar 46.000 ton konsentrat seng dan 17.500 ton konsentrat timbal untuk 2021. Sejalan dengan upaya peningkatan kinerja di tahun ini, ZINC telah merampungkan pembangunan pemurnian timbal pertama di Indonesia, yang berada di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

“Direncanakan smelter timbal akan memasuki tahap commissioning, dan bisa beroperasi secara komersil pada kuartal III-2021 ini. Diharapkan dengan mulai beroperasinya smelter timbal tersebut, dapat memberikan kontribusi positif terhadap kinerja ZINC ke depan,” kata dia.

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan