Perusahaan produsen dan penjual pakan ternak, pembibitan, dan distribusi anak ayam ras pedaging, pembibitan, dan penjualan anak ayam usia sehari, PT Malindo Feedmill Tbk. (MAIN), membukukan peningkatan penjualan bersih 27% pada kuartal I-2021, menjadi Rp2,14 triliun, dari Rp1,69 triliun pada tahun sebelumnya.
Sekretaris Perusahaan Malindo Feedmill Andre Andreas Hendjan mengatakan, peningkatan ini terutama dikarenakan naiknya penjualan pakan ternak sebesar 22%, atau sebesar Rp 245,2 miliar, diikuti penjualan segmen ayam berumur satu hari alias day old chicks (DOC) yang meningkat Rp148,5 miliar atau setara 55% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
"Demikian juga tren positif ditunjukkan dengan peningkatan segmen penjualan ayam pedaging yang meningkat masing-masing 34% jika dibanding dengan periode yang sama pada kuartal I-2020," kata dia dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (21/6).
Dengan demikian, tercatat laba kotor emiten berkode saham MAIN ini pada kuartal I-2021 mengalami peningkatan sebesar Rp95,0 miliar, atau meningkat 66% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan laba kotor ikut mendorong melonjaknya laba bersih dari Rp18,0 miliar di kuartal I-2020, menjadi sebesar Rp112,4 miliar di akhir Maret 2021. Laba bersih ini meningkat sebesar Rp94,3 miliar, atau 522%.
"Hasil menggembirakan di kuartal I-2021 membuktikan optimisme dari perseroan, bahwa di tengah lesunya perekonomian global, masih ada peluang untuk bertumbuh dengan pemilihan strategi yang tepat, guna bertahan di tengah situasi pandemi Covid-19," ujar dia.
Dia melanjutkan, perseroan meyakini industri unggas atau poultry di masa yang akan datang, termasuk ke dalam golongan sektor yang cepat pulih dari krisis ekonomi global.
Adapun hingga saat ini, perseroan mengakui ada beberapa kendala yang dihadapi dalam menjalankan operasinya. Kendala tersebut seperti harga bahan baku yang mahal karena terganggunya distribusi akibat pandemi, krisis ekonomi global yang mengakibatkan daya beli masyarakat menurun, dan stabilitas harga jual DOC dan ayam potong sepanjang tahun.
Namun, MAIN telah memiliki kebijakan strategis yang dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut. Andre mengatakan, MAIN akan menunda belanja modal, serta meningkatkan efisiensi produksi dan melakukan penghematan di setiap lini produksi dan operasional.
Kemudian, perseroan akan melakukan manajemen pembelian bahan baku dan penyesuaian harga jual yang tepat, serta akan turut serta aktif dalam program pemerintah untuk menyeimbangkan antara permintaan dan penawaran, khususnya di industri peternakan.