PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) mencatat laba bersih senilai Rp 1,1 triliun sepanjang 2018. Laba bersih LPPF pada 2018 turun 42% dari tahun 2017 sebesar Rp1,9 triliun.
CEO dan Wakil Presiden Direktur Richard Gibson menyatakan pada 2018, bisnis Matahari Department Store tumbuh secara keseluruhan. Kendati demikian, emiten retail ini menemukan tantangan berat seperti persaingan dengan retailer lain.
“Kompetisi dari retailer lain, baik offline maupun online meningkat,” kata Richard dalam keterangan resmi, Senin (4/3).
Sementara, Matahari mencatat penjualan kotor sebesar Rp17,9 triliun sepanjang 2018 atau meningkat 2,1% dari Rp 17,5 triliun pada 2017. Pendapatan bersih meningkat 2,2% menjadi Rp10,2 triliun, sementara same-store sales growth (SSSG) tumbuh 3,5%.
Ke depan, strategi LPPF yakni menyediakan fashion berkualitas dengan harga terjangkau untuk target konsumen segmen menengah. Richard menyebut LPPF juga akan memperkuat penjualan di channel online matahari.com milik perusahaan.
“Kami juga akan terus memperkuat solusi omni-channel kami, bersama dengan tambahan merek eksklusif baru untuk melayani pelanggan dengan lebih baik.
Di sisi lain, Richard mengakui industri retail juga berkembang pesat. Dengan demikian, perusahaan akan beradaptasi dengan tren ini. Salah satu caranya, kata Richadr, dengan memperbaiki format dan tata letak gerai.
“Kami percaya inisiatif ini akan memberikan dasar yang kuat bagi pertumbuhan kami di masa depan untuk tahun-tahun mendatang," kata dia.
Matahari saat ini mengoperasikan 159 gerai di 75 kota di seluruh Indonesia. pada 2018, Matahari membuka 4 gerai large format stores baru di Mamuju (Sulawesi), Cilegon (Jawa Barat), Gresik (Jawa Timur) dan Prabumulih (Sumatera Selatan), ditambah tiga specialty stores di Jakarta dan Surabaya (Jawa Timur). Matahari menargetkan pembukaan empat hingga enam gerai baru di 2019.