Emiten yang bergerak di bidang perdagangan, industri alat komunikasi dan jasa penyewaan alat teknologi komunikasi, PT Yelooo Integra Datanet Tbk. (Passpod) mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,98 miliar sepanjang 2018.
CEO Passpod Hiro Whardana, mengatakan Perseroan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menyepakati dana senilai Rp500 juta dari laba bersih 2018 sebagai cadangan wajib.
"Sedangkan sisa laba bersih tahun buku 2018 akan dibukukan sebagai laba ditahan atau retained earning," ujar Hiro dari rilis yang diterima Alinea.id.
Pertumbuhan laba bersih Passpod di 2018 ditunjang pertumbuhan outbond traveler di Indonesia yang semakin meningkat. Data dari Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASITA) menunjukkan kedatangan wisatawan luar negeri ke Indonesia diperkirakan meningkat 10%.
"Fokus strategi bisnis Passpod di 2019 yakni menambah pilihan fitur pada aplikasi, memperluas wilayah pemasaran, fokus pada peningkatan kegiatan digital marketing, penjajakan teknologi terbaru softsim dan esim serta memasuki bisnis inbound tourism" ujar Hiro.
Walaupun mengalami lonjakan laba bersih, Passpod memutuskan untuk tak membagikan dividen tahun ini.
Direktur Keuangan dan Operasional Passpod Wewy Suwanto, mengatakan perseroan tidak melakukan pembagian dividen tahun buku 2018 demi mewujudkan strategi pengembangan bisnis tahun ini. Passpod telah mengembangkan berbagai kemitraan yang mendukung visi mereka sebagai ekosistem on-demand untuk kebutuhan yang relevan bagi traveller selama perjalanan.
Selain itu, Passpod juga melaporkan per 31 Desember perseroan telah menggunakan Rp41,7 miliar atau 89.94% dana penawaran umum perdana saham (IPO) sebesar Rp46,4 miliar. Dana tersebut digunakan sebagai modal kerja sebesar Rp40 miliar untuk penambahan jumlah modem dan infrastruktur lainnya serta pengembangan aplikasi sebesar Rp1,4 miliar.
Sementara, untuk kinerja kuartal I-2019, Passpod telah membuat joint-venture bersama perusahaan payment WeePay untuk menggarap pasar outbond travel di Filipina. Passpod juga mencatatkan lonjakan laba bersih sebesar 319,6% atau Rp943 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp224 juta.