Emiten produsen makanan ringan PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. (GOOD) membukukan penurunan penjualan sepanjang 2020. Penjualan bersih Garudafood tercatat turun 8,21% sepanjang 2020 menjadi Rp7,71 triliun, dari Rp8,4 triliun di 2019.
Dalam laporan keuangan perseroan yang terbit di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Senin (24/5), pos penjualan makanan dalam kemasan perseroan, seperti merek Kacang Garuda, Gery, dan Chocolatos turun 6,99% menjadi Rp6,65 triliun, dari Rp7,15 triliun secara tahunan atau year-on-year (YoY).
Kemudian, penjualan minuman perseroan juga tercatat turun 17,97% menjadi Rp1,05 triliun pada 2020, dari Rp1,28 triliun secara tahunan. Pos penjualan lain-lain perseroan pun turun 56,34% menjadi Rp186 miliar, dari Rp426 miliar secara tahunan.
Sementara, penjualan di segmen lokal perseroan selama 2020 tercatat turun 8,02%, menjadi Rp7,34 triliun, dari Rp7,98 triliun secara tahunan. Begitupula di segmen ekspor emiten berkode saham GOOD ini turun 18,75% dari Rp448 miliar pada 2019, menjadi Rp364 miliar di 2020.
Turunnya pendapatan neto perseroan di 2020 turut membuat laba bersih GOOD turun 37,74%, menjadi Rp259 miliar, dari Rp416 miliar secara YoY. Dengan demikian, laba per saham dasar juga ikut turun dari Rp56,49 pada 2019, menjadi Rp35,2 pada 2020.
Adapun sepanjang 2020, perseroan tercatat membukukan total aset senilai Rp6,57 triliun, naik dari 31 Desember 2019 sebesar Rp5 triliun.
Rinciannya, total liabilitas perseroan naik menjadi Rp3,67 triliun per 31 Desember 2020, dari Rp2,29 triliun di 31 Desember 2019. Kemudian, total ekuitas perseroan naik menjadi Rp2,89 triliun di 2020, dari Rp2,7 triliun di 2019.