PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS), pengembang kawasan modern terpadu Kota Deltamas, mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp1,27 triliun dan laba bersih sebesar Rp759 miliar sepanjang kuartal III-2019.
Pendapatan usaha tersebut melonjak sekitar tiga kali atau 220,6% dari periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp396 miliar. Adapun laba bersih DMAS meningkat sebesar 334,7% dibandingkan periode tahun 2018 sebesar Rp175 miliar.
Dari pendapatan usaha tersebut, segmen industrial memberikan kontribusi pendapatan usaha terbesar senilai Rp649 miliar atau 51,1% dari total pendapatan usaha, sedangkan segmen komersial menyumbang pendapatan usaha sebesar Rp599 miliar atau 47,2% dari total pendapatan usaha. Adapun sekitar 1,7% pendapatan usaha disumbangkan dari segmen hunian, rental, dan hotel.
Direktur Independen Puradelta Lestari Tondy Suwanto menjelaskan, hingga September 2019, perseroan telah meraih pra-penjualan (marketing sales) sebesar Rp1,6 triliun. Raihan tersebut terutama berasal dari penjualan 42,5 hektare (ha) lahan industri dan 12,2 ha lahan komersial. Sebagian besar dari penjualan tersebut juga telah dicatatkan sebagai pendapatan usaha.
“Capaian marketing sales yang baik di tahun ini berdampak pada solidnya laporan keuangan perseroan”, ujar Tondy dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (30/10).
Sementara, laba kotor DMAS pada kuartal III-2019 tumbuh sebesar 242,8% menjadi Rp825 miliar dibandingkan dengan laba kotor di periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 241miliar. Marjin laba kotor tercatat sebesar 65,0%, atau lebih tinggi dibandingkan dengan marjin laba kotor di periode yang sama tahun 2018 yaitu 60,8%.
Hal ini disebabkan karena meningkatnya kontribusi dari segmen komersial yang menghasilkan marjin laba kotor yang lebih tinggi dibandingkan segmen lainnya, yaitu sekitar 70%, dan meningkatnya marjin laba kotor dari segmen industri dari 56,0% menjadi 57,1%.
Laba usaha DMAS pada kuartal III-2019 tumbuh sebesar 455,8% menjadi Rp 682 miliar dibandingkan dengan laba usaha periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 123 miliar. Marjin laba usaha tercatat sebesar 53,7%, lebih tinggi dibandingkan marjin laba usaha di periode yang sama tahun 2018 sebesar 31,0%. Adapun pertumbuhan beban usaha di tahun 2019 hanya sebesar 21,1%, jauh lebih lambat dibandingkan pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 220,6%.
Laba bersih DMASmeningkat sebesar 334,7% menjadi Rp 759 miliar dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 175 miliar. Marjin laba bersih perseroan meningkat menjadi 59,8% dari 44,1%, seiring dengan meningkatnya marjin laba kotor dan marjin laba usaha.
Posisi kas dan setara kas DMAS pada 30 September 2019 adalah sebesar Rp1,10 triliun, meningkat 47,6% dibandingkan dengan posisi kas dan setara kas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp745 miliar.
Adapun jumlah aset DMAS per 30 September 2019 tercatat sebesar Rp7,59 triliun, sedikit meningkat dari jumlah aset per 31 Desember 2018 sebesar Rp 7,50 triliun. Meningkatnya aset perseroan terutama dikarenakan oleh naiknya posisi kas dan setara kas, yang berasal dari uang muka penjualan.
Adapun jumlah liabilitas perseroan per 30 September 2019 tercatat sebesar Rp659 miliar, meningkat dari jumlah liabilitas per 31 Desember 2018 sebesar Rp312 miliar. Meningkatnya liabilitas Perseroan terutama disebabkan oleh meningkatnya uang muka penjualan.