PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) membukukan laba bersih sebesar Rp635 miliar, atau tumbuh sebesar 109,8% dibandingkan laba bersih di sembilan bulan pertama 2021, yakni sebesar Rp302 miliar.
Direktur dan Sekretaris PT Puradelta Lestari Tbk. Tondy Suwanto menjelaskan, segmen industri menyumbang kontribusi terbesar terhadap pendapatan usaha perseroan.
“Pendapatan usaha dari segmen industri di sembilan bulan pertama 2021 adalah sebesar Rp1,14 triliun atau sekitar 87,5% dari pendapatan usaha,” ujar Tondy dalam keterangan tertulis, Rabu (27/10).
Lebih lanjut, Tondy mengatakan, segmen hunian menyumbang sebesar Rp110 miliar atau 8,4% dari pendapatan usaha. Adapun kontribusi dari pendapatan usaha segmen komersial, hotel, dan rental terhadap pendapatan usaha secara keseluruhan masing-masing adalah 3,0%, 0,6%, dan 0,4%.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, DMAS berhasil membukukan laba kotor sebesar Rp740 miliar, lebih tinggi dibandingkan laba kotor pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp427 miliar. Adapun marjin laba kotor tercatat sebesar 56,6%.
Sementara itu, laba usaha mencapai sebesar Rp593 miliar, lebih tinggi dibandingkan laba usaha pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp285 miliar. Adapun marjin laba usaha sebesar 45,4%, sedikit lebih tinggi dibandingkan marjin laba usaha pada sembilan bulan pertama 2021 sebesar 43,5%.
“Meningkatnya marjin laba usaha ini terutama disebabkan menurunnya beban umum dan administrasi pada sembilan bulan pertama 2021 ini dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 27,4%,” ucap Tondy.
Lebih lanjut, DMAS juga berhasil mencatatkan pendapatan lain-lain (bersih) sebesar Rp53 miliar dengan kontribusi terbesar dari keuntungan kegiatan pengelolaan dan lain-lain (bersih) sebesar Rp65 miliar. Adapun DMAS membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp646 miliar, meningkat dibandingkan laba sebelum pajak di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp311 miliar.
Sedangkan marjin laba bersih tercatat sebesar 48,5%, lebih tinggi dibandingkan dengan marjin laba bersih di periode yang sama tahun 2020 sebesar 46,2%. Dari sisi fundamental, jumlah aset Perseroan per 30 September 2021 tercatat Rp6,50 triliun, lebih rendah 3,7% dibandingkan dengan aset Perseroan per 31 Desember 2020 sebesar Rp6,75 triliun.
Tondy mengungkapkan penurunan jumlah aset terutama disebabkan oleh penurunan kas dan setara kas yang disebabkan oleh pembagian dividen tunai.
“Perseroan membagikan dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp313 miliar pada Juni 2021,” tutup Tondy.