close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Perolehan laba bersih yang meningkat signifikan ditopang oleh total pendapatan bunga bersih bank yang meningkat 9% yoy serta beban operasional menurun hingga 6% yoy./Eka Setiyaningsih
icon caption
Perolehan laba bersih yang meningkat signifikan ditopang oleh total pendapatan bunga bersih bank yang meningkat 9% yoy serta beban operasional menurun hingga 6% yoy./Eka Setiyaningsih
Bisnis
Senin, 14 Mei 2018 15:18

Laba bersih Standard Chartered naik 214% di kuartal I-2018

Perolehan laba bersih yang meningkat signifikan ditopang total pendapatan bunga bersih bank yang meningkat 9% yoy serta beban operasional
swipe

Standard Chartered Bank Indonesia (Stanchart Indonesia) mencatatkan laba bersih Rp 341 miliar di kuartal I-2018. Laba ini naik 214% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy).

Perolehan laba bersih yang meningkat signifikan ditopang oleh total pendapatan bunga bersih bank yang meningkat 9% yoy serta beban operasional menurun hingga 6% yoy.

"Kenaikan pendapatan bunga bersih 9% yoy dikontribusikan oleh produk perbankan transaksi dan wealth management yang masing-masing tumbuh 32% yoy dan 16% yoy," ujar Chief Executive Officer Standard Chartered Bank Indonesia, Rino Donosepoetro.

Selain itu, total aset bank di kuartal I-2018  juga meningkat sebesar 4% yoy. Hal itu ditunjukkan dengan NPL gross yang lebih rendah yaitu sebesar 3,9% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu sebesar 5,8%.

Rasio profitabilitas Standard Chartered pada kuartal I-2018 menunjukkan kinerja yang solid dengan perolehan Return on Asets (ROA) sebesar 3,16% dan Return on Equity (ROE) sebesar 16,35%.

Seiring dengan kenaikan kinerja ini, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank tumbuh sebesar 12%. "Sebesar 72% dari DPK Standard Chartered berupa giro dan tabungan," jelas Rino.

Kemudian untuk modal dan likuiditas tetap menguat dan dipertahankan. Pada kuartal I-2018, CAR tercatat sebesar 19,5% dan Loan to Deposit Ratio (LDR) tercatat 72,3%.

Chief Financial Officer Standard Chartered Bank Indonesia Anwar Harsono, mengatakan efisiensi bank membaik pada kuartal 1-2018. Hal ini ditunjukkan dengan cost to income ratio yang turun dari 65% menjadi 56% di kuartal 1-2018.

"Efieisnsi ini didorong oleh penurunan biaya Rp 33 miliar secara yoy. Selain itu fee based income juga naik Rp 83 miliar atau naik 24% yoy," tutupnya.

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan