close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Emiten tambang batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) membukukan kenaikan tipis laba bersih pada 2018 menjadi Rp3,67 triliun. / Perseroan
icon caption
Emiten tambang batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) membukukan kenaikan tipis laba bersih pada 2018 menjadi Rp3,67 triliun. / Perseroan
Bisnis
Kamis, 28 Februari 2019 01:54

Laba Indo Tambangraya naik tipis jadi Rp3,67 triliun

Emiten tambang batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) membukukan kenaikan tipis laba bersih pada 2018 menjadi Rp3,67 triliun.
swipe

Emiten tambang batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) membukukan kenaikan tipis laba bersih pada 2018 menjadi Rp3,67 triliun.

Perseroan meraup laba bersih senilai US$261,95 juta setara Rp3,67 triliun (kurs Rp14.000 per dollar Amerika Serikat) sepanjang 2018. Angka tersebut meningkat 3,5% dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai US$252,60 juta. 

Mengutip laporan keuangan perusahaan di keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (27/2), laba bersih tersebut ditopang oleh peningkatan pendapatan bersih sebanyak 15,8% dibandingkan dengan posisi di 2017 menjadi sebesar US$2,007 miliar setara Rp14 triliun.

Perusahaan yang bergerak di bidang produsen batu bara itu juga membukukan peningkatan beban pokok pendapatan sebesar 13,3% dari US$1,18 miliar menjadi US$1,42 miliar pada 2018. 

Sedangkan untuk laba kotor, perseroan mencatat peningkatan sebesar 15,5% dari US$505,44 juta menjadi US$583,95 juta. Lalu, untuk beban penjualan ITMG mencatat US$122,39 juta atau meningkat dari 2017 yang hanya US$87,45 juta. 

Adapun pada 2018, aset perseroan mencapai US$1,44 miliar dengan rincian total liabilitas US$472,95 juta dan total ekuitas US$969,78 juta. Total aset ini meningkat dibandingkan dengan posisi di 2017 yang sebesar US$1,35 miliar.

Sebagai informasi, perseroan mulai mengawali ekspor kebutuhan batu bara ke Vietnam dan ke-14 negara lainnya di seluruh dunia pada 2018. Jumlah yang diekspor mencapai 87,4% dari total penjualan batu bara dan sebanyak 12,6% digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik Indonesia.

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan