Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) per Juli 2021 baru mencapai Rp305,5 triliun atau 41% dari pagu sebesar Rp744,75 triliun.
"Kami monitor ini mingguan, jadi sampai 30 Juli 2021 realisasi PEN mencapai Rp305,5 triliun atau 41% dari pagu Rp744,75 triliun," katanya dalam konferensi pers virtual Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (6/8).
Di merinci, realisasi sebesar Rp305,5 triliun itu telah diserap untuk penanganan kesehatan sebesar Rp65,5 triliun atau 30,5% dari pagu Rp 214,95 triliun.
Realisasi kesehatan itu akan meningkat seiring dengan peningkatan pasokan dan percepatan vaksinasi pada Agustus ini, di mana target vaksinasi harian mencapai 2 juta orang.
"Jadi belanja buat man power atau vaksinnya akan meningkat," ujarnya.
Selain itu, untuk anggaran perlindungan sosial telah terserap sebesar Rp91,84 triliun atau sekitar 50% dari pagu sebesar Rp 186,64 triliun.
Serapan ini juga akan dipercepat di Agustus hingga Desember 2021. Misalnya, dari tambahan 5 juta penerima program kartu sembako dan bantuan sosial tunai bagi 10 juta kelompok penerima manfaat, serta kuota internet gratis bagi pelajar dan mahasiswa.
Sedangkan, realisasi anggaran untuk dukungan bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan korporasi hingga Juli 2021, realisasinya baru mencapai Rp52,4 triliun atau 32,3% dari pagu sebesar Rp162 triliun.
Adapun, untuk program prioritas yang telah diserap di dalam program PEN adalah sebesar Rp47,3 triliun atau 40% dari pagu sebesar Rp 117,9 triliun.
Sebagai informasi, anggaran PEN 2021 mengalami peningkatan menjadi Rp744,75 triliun dari sebelumnya Rp699,43 triliun seiring dengan peningkatan kasus Covid-19 akibat masuknya varian Delta.
Pos anggaran yang mengalami peningkatan adalah untuk dana perlindungan sosial yang meningkat dari Rp153,86 triliun menjadi Rp187,84 triliun. Sedangkan, bantuan kesehatan naik dari Rp193,93 triliun menjadi Rp214,95 triliun.