PT Pertamina Patra Niaga menyiapkan penambahan stok LPG 3 kg bersubsidi atau gas melon hingga 700.000 tabung seiring terjadinya kelangkaan di beberapa daerah. LPG 3 kg akan didistribusikan ke beberapa daerah berdasarkan hasil pemetaan.
"Kami berkoordinasi dengan pemerintah daerah memetakan wilayah yang berpotensi kebutuhan LPG subsidi 3 kilogramnya meningkat. Sehingga, bisa segera dilakukan penambahan stok dan mempercepat distribusi atau melakukan operasi pasar," kata Corporate Secertary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, dalam keterangannya, Jumat (28/7).
Pertamina juga menggandeng aparat penegak hukum guna mengantisipasi adanya penyalahgunaan LPG 3 kg bersubsidi. "Sudah terungkap di Karawang dan Padang. Dan kami sangat mengapresiasi langkah kepolisian atas penindakan yang dilakukan," katanya.
Irto menambahkan, Pertamina juga mempercepat pendaftaran sasaran penerima gas melon di pangkalan. Harapannya, distribusi LPG 3 kg sesuai target.
"Dengan langkah-langah tersebut, kami targetkan penyaluran LPG subsidi 3 kg bisa normal kembali dalam 2-3 hari ke depan," klaimnya.
Di sisi lain, ia mengimbau kelompok mampu, usaha restoran, peternakan, dan lainnya agar tidak menggunakan gas melon. "Ini agar masyarakat yang berhak bisa mendapatkan haknya."
Diketahui, Pertamina menetapkan kuota LPG 3 kg bersubsidi sebesar 8 juta metrik ton (MT) untuk rumah tangga kurang mampu dan usaha mikro. Sayangnya, permintaan meningkat dalam beberapa waktu terakhir sehingga terjadi kelangkaan.
Berdasarkan data Pertamina Patra Niaga, peningkatan konsumsi LPG 3 kg pada Juli 2023 mmencapai 2% dibandingkan bulan sebelumnya. Beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan konsumsi adalah perayaan hari besar dan libur panjang.