close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Foto Pixabay.
icon caption
Ilustrasi. Foto Pixabay.
Bisnis
Selasa, 15 November 2022 22:35

Layanan aplikasi digital di pelabuhan berhasil cegah pungli

Penggunaan aplikasi KIPOS bisa menghindarkan pengguna layanan dari pungutan liar (pungli) di pelabuhan.
swipe

Pelabuhan menjadi simpul penting bagi alur ekspor dan impor karena menjadi pintu keluar masuk barang, hewan, tumbuhan, dan manusia. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi, pelayanan di pelabuhan terus ditingkatkan dengan memanfaatkan teknologi digital.

Untuk menunjang tata ulang ekosistem logistik di pelabuhan, Direktur Operasional Krakatau International Port (KIP), Cahyo Antarikso mengatakan pihaknya menggunakan sebuah aplikasi digital, yaitu melalui digitalisasi pelayanan Smart Port System dengan aplikasi Krakatau International Port Online Systems (KIPOS).

“Dengan aplikasi ini, progresnya adalah seluruh proses bisa dipantau secara realtime oleh pengguna. Dan terakhir akan muncul invoice yang bisa dibayar secara online juga,” ujar Cahyo dalam keterangan resminya, Selasa (15/11).

Cahyo menambahkan, Aplikasi ini juga berhasil membuat KIP memenangkan penghargaan utama Anugerah Inovasi Indonesia pada tahun 2021 lalu karena menghadirkan front-end teknologi terintegrasi yang terjangkau dan adaptif. Tujuannya untuk memastikan efisiensi yang lebih tinggi dalam semua proses arus lalu lintas barang dan dokumen di pelabuhan.

Bahkan penggunaan aplikasi KIPOS bisa menghindarkan pengguna layanan dari pungutan liar (pungli) di pelabuhan.

“Pemantauan melalui aplikasi, ada CCTV (kamera televisi sirkuit tertutup) juga. Tidak ada lagi layanan yang harus mempertemukan pemberi layanan dan pengguna layanan secara fisik. Ini telah menutup celah kemungkinan terjadinya pungutan liar atau proses transaksional di balik layar,” ujar Cahyo.

Dengan adanya aplikasi KIPOS ini, pengguna layanan mendapatkan kemudahan lain, yakni terbebas dari ancaman fraud atau pemalsuan dokumen. Pengurusan data operasional juga jauh lebih efektif.

Aplikasi ini digunakan untuk memberikan pelayanan berupa planning (K-Planning), customer (K-Customer), billing (K-Billing), administration (K-SysAdm), integration (K-Integration), dan operation (K-Operation).

“Kami sangat memperhatikan keluhan beberapa kapal seperti kalau sandar tidak boleh menunggu lama di laut, yaitu tidak boleh lebih dari 2 jam. Layanan kami berhasil melayani 0,6 sampai 0,9 jam,” kata Cahyo.

Untuk meningkatkan keamanan, Cahyo mengatakan, pihaknya juga telah bekerja sama dengan Badan Karantina Pertanian (Barantan) terkait kepastian tidak adanya gangguan atau hama pada produk yang masuk dan keluar di pelabuhan. Ini dilakukan dengan spraying menggunakan gangway otomatis dalam waktu 15 detik dan dilakukan di dalam dermaga.

“Kalau dulunya proses spraying ini dilakukan manual di dermaga, memakan waktu yang cukup lama keliling trucking. Kalau sekarang sudah otomatis yang menyemprot truk yang telah mengangkut kargo dan tertutup rapat. Sehingga dipastikan hama-hama tidak akan berlanjut ke mana-mana,” kata Cahyo.

Ia juga menjanjikan akan terus melakukan perbaikan selama hal tersebut dapat berdampak pada perbaikan sistem, serta lebih efisien dan efektif.

Kerja sama tersebut merupakan bagian dari layanan terintegrasi, implementasi Single Submission Joint Inspection-Quarantine Customs (SSm JI-QC), yang pada tahap awal diberlakukan di 14 pelabuhan, salah satunya di pelabuhan KIP. Kepala Balai Karantina Kelas II Cilegon, Arum Kusnila Dewi mengatakan deklarasi penerapan pemeriksaan bersama karantina dan bea cukai atau SSm JI-QC mulai diterapkan sejak tahun lalu.

"Sudah mulai diujicobakan di kawasan Banten, yakni Pelabuhan Ciwandan dan Cigading. Pelabuhan dikelola PT Pelindo II dan Krakatau International Port. Integrasi layanan terbukti mengefisienkan waktu 75%," kata Arum.

Arum menambahkan, setidaknya ada delapan aspek yang terintegrasi di pelabuhan, salah satunya pemetaan dan pengembangan sumber daya manusia. Saat ini, sumber daya manusia (SDM) terkait fungsi karantina di pelabuhan berjumlah 12 orang. Terdiri dari dokter hewan, paramedik karantina hewan, analis perkarantinaan tumbuhan, dan pemeriksa karantina tumbuhan.

"Saat ini pun tindakan karantina yang kita berlakukan hanya satu kali. Tidak empat kali seperti sebelum penerapan sistem terintegrasi ini. Jadi benar-benar bisa efisien," tandas Arum.

img
Erlinda Puspita Wardani
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan