close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi/Pexels.com
icon caption
Ilustrasi/Pexels.com
Bisnis
Jumat, 19 Januari 2018 15:58

Lazada dan Tokopedia catat pengaduan terbanyak di 2017

YLKI menerima 101 pengaduan terkait transaksi belanja online sepanjang 2017.
swipe

Belanja online atau online shopping menjadi populer karena menawarkan kemudahan dalam berbelanja. Namun ternyata Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mencatat pengaduan dari konsumen terkait belanja online shopping merupakan yang paling banyak diterima selama 2017.

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mencatat sepanjang 2017, lembaga tersebut menerima 642 pengaduan. Dimana 16% diantaranya atau 101 pengaduan terkait transaksi belanja online.

"Yang paling menohok dari 642 pengaduan yang diterima YLKI, paling banyak adalah belanja online. Menurut catatan kami, karena masih lemahnya regulasi," kata Tulus, seperti dikutip dari Antara.

Dia menjelaskan lemahnya regulasi pemerintah menjadi salah satu penyebab tingginya pengaduan konsumen saat transaksi belanja online. Pemerintah dinilai sudah saatnya mengesahkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Perdagangan Elektronik yang menjadi payung teknis untuk operasional belanja online.

Dalam kesempatan yang sama, Staf bidang Pengaduan Konsumen dan Hukum YLKI Abdul Baasith memaparkan tren pengaduan belanja online mengalami kenaikan signifikan selama lima tahun terakhir, bahkan naik 100% dari tahun sebelumnya yang hanya menyumbang 8% pengaduan.

Dari 101 pengaduan, toko online yang paling banyak dikeluhkan konsumen adalah Lazada sebesar 18 aduan, Akulaku 14 aduan, Tokopedia 11 aduan, Bukalapak 9 aduan, Shopee tujuh aduan, Blibli lima aduan, JD.ID empat aduan, Elevania tiga aduan, dan sisanya dari media sosial serta blog pribadi.

"Terkait belanja online, banyak dari konsumen yang mengeluhkan barang belum sampai sedangkan transfer pembayaran sudah dilakukan," kata Abdul.

Dia menambahkan 36% konsumen mengeluhkan barang tidak sampai. Banyak juga yang mengeluhkan lambannya respons komplain dari pelaku usaha dan ada yang melaporkan karena dugaan penipuan.

YLKI menyayangkan pelaku usaha di situs belanja online kurang kooperatif dalam merespons pengaduan, bahkan akunnya seperti diblokir sehingga akses untuk mengajukan keluhan seperti live chat tidak bisa digunakan.

Sepanjang 2017, YLKI menerima 642 pengaduan dengan 10 besar komoditas, yakni dari yang terbanyak belanja online 16%, perbankan 13%, perumahan 9%, telekomunikasi 9%, listrik 8%, leasing atau asuransi 6%, paket 6%, transportasi 5%, otomotif 3% dan tv kabel 2%.

img
Satriani Ari Wulan
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan