close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
ilustrasi shutterstock.com
icon caption
ilustrasi shutterstock.com
Bisnis
Selasa, 24 Juli 2018 15:08

Lelang SBI perdana, BI kantongi Rp5,9 triliun

SBI bertenor 9 dan 12 bulan kembali diaktifkan, guna menyerap dana asing (inflow) sehingga dapat menambah instrumen untuk menjaga stabilitas
swipe

Bank Indonesia berhasil mengantongi Rp 5,9 triliun dari hasil Sertifikat Bank Indonesia (SBI), pada lelang perdananya pasca reaktivasi SBI. 

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah menjelaskan, SBI bertenor 9 dan 12 bulan kembali diaktifkan, guna menyerap dana asing (inflow) sehingga dapat menambah instrumen untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

"Lelang yang dilaksanakan pada 23 Juli hasilnya cukup baik. Masuk lelang (melakukan penawaran) ada Rp 14,2 triliun dan yang dimenangkan Rp 5,9 triliun. Jadi minatnya cukup tinggi. Ketentuannya sama (seperti yang dahulu), holding periodnya 7 hari," jelas Nanang, Selasa (24/7) di kantornya.

Hasil lelang penawaran yang masuk untuk SBI tenor 9 bulan mencapai Rp 7,88 triliun. Adapun total pemenang lelang hanya Rp 4,18 triliun. Penawaran SBI tenor 12 bulan mencapai Rp 6,35 triliun dengan total pemenangnya hanya Rp 1,79 triliun. Adapun bunganya rata-rata 6%.

Rata-rata yang melakukan penawaran adalah perbankan, belum ada dana asing. Pasalnya dana asing baru bisa masuk setelah tujuh hari. Meskipun begitu, dia enggan menyebutkan bank apa saja yang ikut lelang dan siapa yang dimenangkan. Pelanggan SBI tidak akan berbarengan dengan lelang SBN agar tidak terdistorsi pasarnya. 

Nanang juga  belum bisa memastikan apakah SBI ini akan dijadikan instrumen permanen atau tidak. Tergantung dengan dinamika yang terjadi. Tetapi apabila pasar uang sudah berkembang, kemungkinan SBI tidak lagi diperlukan.

SBI diperuntukkan untuk menarik daya instrumen di Indonesia. Kenaikan suku bunga acuan juga merupakan bagian dari upaya BI agar investasi di Indonesia, khususnya di instrumen finansial yang menjadi daya tarik bagi investor asing.

"Sekarang kalau misalnya dari sisi suku bunga sudah menarik, berarti kan instrumennya juga harus ada. Instrumen SBI ini salah satu tambahan dari instrumen yang ada. Tidak dimaksudkan untuk berkompetisi, tapi sebagai alternatif yang memang sudah berkembang saat ini," pungkas Nanang.

img
Cantika Adinda Putri Noveria
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan