close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Liliawati warga Desa Padahurip, Banjarwangi, Garut, yang memproduksi sabun cuci tidak menyangka ketika mendapatkan pesanan senilai Rp2 miliar dari Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana. / Facebook
icon caption
Liliawati warga Desa Padahurip, Banjarwangi, Garut, yang memproduksi sabun cuci tidak menyangka ketika mendapatkan pesanan senilai Rp2 miliar dari Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana. / Facebook
Bisnis
Minggu, 20 Januari 2019 20:38

Liliawati kaget sabun buatannya diborong Jokowi Rp2 miliar

Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Jokowi memborong 100.000 sabun cuci buatan UMKM di Garut senilai Rp2 miliar.
swipe

Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Jokowi memborong 100.000 sabun cuci buatan UMKM di Garut senilai Rp2 miliar.

Liliawati warga Desa Padahurip, Banjarwangi, Garut, yang memproduksi sabun cuci tidak menyangka ketika mendapatkan pesanan senilai Rp2 miliar dari Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana.

Liliawati ditemui Jokowi dan Iriana dalam acara Penyerahan Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) di Gedung Serbaguna Mandala, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (19/1), saat sedang berpameran produk.

Dia memproduksi sabun cuci piring dan sabun cuci pakaian bersama Kelompok Usaha Bersama Padawangi binaan PKH di Desa Padahurip, Banjarwangi, Garut, sejak dua bulan silam dari hasil belajar tutorial di internet.

"Presiden dan Ibu pesan sabun cuci 100.000 botol. (Nilainya) Rp2 miliar," kata Liliawati.

Setiap botol yang diproduksinya dihargai Rp20.000 dengan volume 1.000 ml. Liliawati menjanjikan bisa memenuhi order tersebut akhir Februari 2019.

"Kaget, Insha Allah sanggup," kata Liliawati saat wartawan bertanya perasaannya.

Ia sendiri mengaku tidak tahu apa keistimewaan produknya sehingga kemudian menarik Ibu Negara Iriana dan Presiden Jokowi.

"(Ciri khasnya) Enggak ada. Ini sabun cuci," ujarnya.

Setelah mendapatkan pesanan yang tidak disangkanya itu, Liliawati mengaku ingin beribadah umrah dan mengumrahkan orang tuanya. Selain itu ia juga berencana mengembangkan usahanya itu.

"Ya senang banget. Kaget. Saya baru sendiri. Nanti saya punya anggota 40. Anggota KPM 40," katanya.

Ia mengaku sangat bersyukur dan masih belum percaya atas pesanan yang diterimanya itu. "Saya ucapkan terima kasih, mudah-mudahan jadi presiden lagi," katanya.

Program PKH

Sementara itu,  Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengaku bangga sabun cuci buatan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) diborong Presiden Jokowi senilai Rp2 miliar. 

"Saya sangat bangga ada kelompok KPM yang punya inisiatif menabung sebagian dana bansos yang mereka terima dan bisa mengumpulkan modal untuk membentuk usaha," kata Mensos pada pencairan bansos PKH di Garut, Jawa Barat.

Kebanggaan Mensos semakin bertambah karena mereka mampu memproduksi sabun cuci secara mandiri tanpa bantuan modal dari manapun.

"Ini menjadi contoh bagi yang lain bahwa menabung itu penting. Jadi berapapun bantuan yang didapat jangan diambil semua dan dihabiskan tapi ditabung," tambah Mensos.

Ia menegaskan bagi KPM PKH yang memiliki keterpanggilan untuk mau meningkatkan kemampuan dan keterampilan harus didukung dan perlu diberi penghargaan.

Eli Liawati, KPM PKH yang memproduksi sabun cuci dengan merk Padawangi mengaku siap memenuhi pesanan presiden tersebut yang harus disiapkan pada akhir Februari 2019.

Eli mengaku telah mendapatkan uang muka pemesanan sebesar Rp10 juta dari total pesanan Rp2 miliar.

Ia mengatakan, sabun cuci tersebut diproduksi oleh kelompok yang terdiri dari penerima bansos PKH tanpa bantuan modal dari manapun.

"Modalnya dari iuran anggota, setiap pencairan sebesar Rp20.000 sejak 2012. Terkumpul Rp8 juta dan itu saya jadikan modal usaha sabun," ujarnya.

Ia mengaku belajar membuat sabun cair secara otodidak dari internet. Untuk memenuhi pesanan presiden, Eli akan menggandeng para anggota KPM PKH lainnya. (Ant).

img
Sukirno
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan