PT Yelooo Integra Datanet Tbk. (YELO) membidik pertumbuhan 100% pada tahun depan usai melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Caranya, membidik pangsa pasar ke luar negeri.
Hiro Whardana, CEO PT Yelooo Integra Datanet atau Passpod, mengatakan pihaknya menargetkan pendapatan sekitar Rp27 miliar sampai akhir tahun 2018. Selanjutnya, pada 2019 diharapkan meningkat sebesar 100% menjadi Rp 54 miliar.
“Ekspansi bisnis yang direncanakan PT Yeloo Integra Datanaet atau Passpod yakni ke 5 negara di Asia yaitu Malaysia, Singapura, Vietnam, Myanmar, dan Korea Selatan, ditujukan untuk menarik turis dari luar negeri ke Indonesia. Diharapkan di pertengahan tahun 2019, kami bisa launching produk di Negara-negara tersebut,” kata Hiro di Gedung BEI, Jakarta, Senin (29/10).
Adapun dari dana hasil IPO yang diperkirakan dapat menyentuh sekitar Rp 48 miliar, Passpod akan menyiapkan untuk keperluan belanja modal sekitar Rp 30 miliar di tahun 2019.
Lebih lanjut, target laba kotor di tahun 2018 ini dapat mencapai Rp 10 miliar, naik dari tahun lalu yang sebesar Rp 3,8 miliar. Sekadar informasi, hingga April 2018, Passpod mampu mengantongi laba bersih periode berjalan sebesar Rp 475 juta. Jumlah tersebut meningkat drastis dari capaian periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya menyentuh angka Rp 26,5 juta.
Passpod memproyeksikan pendapatan sebesar Rp 165 miliar di tahun 2022 dengan laba bersih Rp 15,3 miliar serta proyeksi rata-rata pertumbuhan tahunan atau compund annual growth rate (CAGR) sebesar 109,99% dari laba bersih.
Passpod adalah perusahaan jasa penyewaan modem wifi dan travel assistance bagi traveller Indonesia yang bepergian ke luar negeri. Adapun beberapa layanan yang disediakan Passpod adalah penjualan tiket destinasi wisata on-the-spot, itinerary builder, e-commerce dan asuransi perjalanan.