Pesawat Lion Air Boeing 737 Max-8 yang menewaskan 189 orang di Laut Jawa disewa dari perusahaan China.
The Washington Post pada Kamis (1/11) merilis dari kantor berita resmi China, bahwa pesawat Boeing 737 Max-8 yang jatuh itu milik China Minsheng Investment Group (CMIG) Leasing Holdings Ltd. Perusahaan itu mengoperasikan jasa sewa pesawat melalui CMIG Aviation Capital.
China News Service (CNS) mengutip dari CMIG Leasing yang mengatakan bahwa manajemen turut berduka terhadap kejadian nahas tersebut. Sebab, manajemen CMIG Leasing berhubungan sangat dekat dengan Lion Air, Boeing, dan organisasi lainnya.
Tindakan sewa yang dilakukan oleh Lion Air kepada CMIG Leasing dinilai sebagai praktik yang umum bagi maskapai penerbangan. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan pesawat besar melalui perjanjian sewa guna usaha dengan perusahaan pihak ketiga.
Memang, pada 14 Agustus 2018, CMIG Aviation Capital mengumumkan pengiriman satu unit pesawat Boeing 737 Max-8 yang diproduksi pabrikan di Seatle, Amerika Serikat, untuk diperasikan oleh Lion Air. Pesawat itu adalah bagian dari sejumlah pembelian armada Boeing.
"Kami senang memiliki CMIG sebagai lessor kepada Lion Air Group dan kami berharap dapat memperluas serta memperkuat kemitraan bisnis ini," ujar Edward Sirait, CEO Lion Air Group, dilansir Businessinsider.com pada Agustus 2018.
"Sebagai operator domestik terbesar di Indonesia, keselamatan dan keandalan adalah prioritas kami. Max 737 telah dibangun berdasarkan keandalan industri terdepan kami saat ini, dan memberi kami tingkat keselamatan udara tertinggi bagi penumpang kami," imbuhnya.
Peter Gao Sixiang, CEO CMIG Aviation Capital, mengatakan perusahaan sangat bersemangat untuk mendukung kinerja Lion Air.
"Dengan transaksi sewa ini dengan Lion Group, CMIG menyediakan solusi teladan yang merupakan perwujudan dari alasan komersial yang jelas, regional yang kuat, dampak dan cakupan yang bermanfaat luas," kata dia.
Pesawat jet berbadan sempit jenis Boeing 737 MAX-8 baru diluncurkan pada 2017 dengan kapasitas 180 penumpang. Satu unit Boeing 737 MAX-8 dibanderol US$100,5 juta setara dengan Rp1,5 triliun.
Sebelumnya, Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, Lion Air merupakan perusahaan penanaman dalam negeri, yang dimiliki oleh dua orang berkewarganegaraan Indonesia, yang berkedudukan di Jakarta.
"Sampai saat ini, sesuai dengan dokumen akta pendirian PT Lion Mentari Airlines yang disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), pemegang saham Lion Air tidak dimiliki oleh asing. Baik pendiri maupun direksi Lion Air, semuanya adalah berkewarganegaraan Indonesia," ujar Danang dalam rilis yang diterima Alinea.id pada Rabu (31/10).
Seperti diketahui, pendiri Lion Air adalah Rusdi Kirana yang kini menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Malaysia. Sedangkan Direktur Utama Lion Air adalah Edward Sirait.