PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) akan membangun 100.000 unit rumah dengan nilai investasi Rp100 triliun dalam lima tahun ke depan.
CEO PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) John Riady mengatakan penyediaan 100.000 unit rumah ini merupakan komitmen Lippo Group untuk menyediakan hunian terjangkau bagi masyarakat luas.
"Adanya backlog kebutuhan rumah sebesar 7,6 juta unit dan land bank yang sangat memadai menjadi salah satu alasan kuat fokus usaha Lippo Karawaci," ujar John di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis (20/6).
John juga mengatakan perseroan akan menggandeng private equity untuk membiayai proyek tersebut. Meski tidak menyebut nama perusahaan tersebut, namun John menyatakan private equity yang dimaksud sudah memberikan komitmen investasi dan persetujuan untuk membeli saham Lippo Karawaci melalui right issue.
John melanjutkan, saat ini Lippo Group memiliki sekitar 8.000 hektare (ha) land bank. Sejumlah 1.300 ha lahan tersebut sudah siap dibangun.
Selain membangun hunian, Lippo juga menyiapkan proyek baru berupa pembangunan pusat perbelanjaan di Cikarang. Mal itu akan dibangun pada tahun 2020 dan diklaim akan menjadi yang terbesar di Indonesia.
"Planning 2020, kami kembali melakukan proyek baru. Satu di antaranya mal di Cikarang, Orange County, sebelah Meikarta," ujar John.
John melanjutkan, di wilayah Cikarang, saat ini baru ada satu mal yang berdiri, yaitu Lippo Mal Cikarang. Mal ini dianggap tak cukup menampung jumlah pengunjung yang datang karena pesatnya jumlah penduduk di sekitar wilayah itu.
"Bisnis mal terus bertumbuh, Konsep mal yang akan kami hadirkan berupa lifestyle mall, bukan trade mall yang konsepnya sudah redup," tutur John.
Walaupun begitu, John masih enggan merinci luas lahan yang akan digunakan unntuk membangun mal tersebut, termasuk juga investasi untuk pembangunannya.