PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) akan menganggarkan dana hingga Rp2,5 triliun untuk kebutuhan belanja modal atau capital expenditure (capex) perseroan pada 2021.
Chief Executive Officer Lippo Karawaci John Riyadi mengatakan, capex ini akan digunakan perseroan untuk membangun rumah-rumah yang telah dijual pada 2020.
"Capex ini dibiayai oleh penjualan tahun lalu. Jadi rumah-rumah itu harus kami bangun," kata John, Selasa (12/1).
John memandang optimistis sektor properti bisa bangkit pada 2021. Sebab, pada 2020 emiten berkode LPKR ini mencatat 80% pembeli mereka berasal dari end user atau pembeli perdana, yang menggunakan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) akibat rendahnya suku bunga.
"Saya pikir ini semua sangat baik untuk bisnis properti. Outlook properti sangat cerah, kami perkirakan penjualan kami akan naik 40% di tahun ini," ujar dia.
Selain untuk pembangunan proyek perumahan, capex tersebut akan digunakan untuk menambah jumlah rumah sakit yang dimiliki perseroan tahun ini.
Perseroan melalui PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) tercatat mengelola dan mengoperasikan 39 rumah sakit. Sebanyak 14 RS di kawasan Jabodetabek, dan 25 RS tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara.
"RS kami mungkin akan tambah satu atau dua lagi di tahun ini. Kami sudah punya 39 RS. Setiap tahunnya mungkin buka dua, tetapi kami akan selektif memilih RS yang terbaik," tuturnya.