Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 2,52% ke level 4.597 pada pembukaan perdagangan Senin (4/5)
Bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah. Dow Jones ditutup turun 2,55%, Nasdaq ditutup melemah 3,20%, dan S&P 500 ditutup turun 2,81%.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper, mengatakan, bursa saham AS ditutup melemah setelah pengumuman lockdown Covid-19 sudah mulai dihentikan, sehingga bisnis yang tidak esensial sudah boleh beroperasi kembali.
"Namun, WHO memberikan peringatan dengan membuka kembali US secara prematur maka akan memungkinkan untuk munculnya kembali peningkatan kasus Covid-19 di AS," kata Dennies, Senin (4/5).
Selain itu, lanjut Dennies, sentimen pergerakan IHSG hari ini diwarnai dengan investor yang memperhatikan tensi antara China dan AS yang semakin tegang, di mana AS menyatakan adanya bukti signifikan keterkaitan virus ini dengan laboratorium di Wuhan.
"Nantinya, AS akan meningkatkan tarif dagang dengan China sebagai hukuman dari penyebaran Covid-19," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Anugrah Mega Investama Hans Kwee mengatakan pekan lalu pasar diwarnai sentimen positif The Fed yang mempertahankan suku bunga pada batas mendekati nol dan akan mempertahankan sikap agresif sepanjang sejarahnya, selama ekonomi masih membutuhkan stimulus.
"Sentimen ini positif bagi pasar dan membuat kecenderungan rupiah tetap kuat di pasar," ujar Hans.
Hans mengatakan awal pekan ini pasar berpeluang tekoreksi, tetapi mungkin akan menguat di akhir pekan. Hans memperkirakan support sepekan IHSG ada di level 4.441 sampai 4.317 dan resistance di level 4.669 sampai 4.747.
Hans menyarankan ketika terjadi kenaikan, jangan melakukan pembelian agresif. Tetapi, cenderung melakukan pembelian saham ketika terjadi koreksi atau pelemahan.