Industri kecantikan di Indonesia tumbuh pesat dengan perkiraan nilai pasar mencapai Rp146 triliun pada 2024 dengan estimasi 100.400 salon, 5.000 barbershop dan 3,97 juta unit ritel mendistribusikan produk kecantikan dan perawatan pribadi di Indonesia.
Angka tersebut, mengukuhkan Indonesia sebagai salah satu pasar kecantikan paling potensial di dunia dan besarnya peluang pengembangan industri di masa depan.
Presiden Direktur L’Oréal Indonesia Junaid Murtaza menyampaikan, dengan komitmen untuk menciptakan kecantikan yang menggerakkan Indonesia, L’Oréal telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perkembangan industri kecantikan dan kemajuan sosial-ekonomi di Indonesia selama 45 tahun.
Studi yang dilakukan oleh Asterès menunjukkan, setiap satu pekerjaan penuh waktu di L’Oréal Indonesia mampu menciptakan 27,8 lapangan kerja di ekosistem terkait. Data ini, lima kali lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri di Indonesia. Secara total, operasi bisnis LOréal turut berkontribusi membuka 26.884 lapangan pekerjaan di perekonomian Indonesia.
"Pabrik Yasulor yang berdiri sejak 1986, merupakan bukti investasi jangka panjang L’Oréal di Indonesia. Sebagai fasilitas produksi terbesar L’Oréal di dunia dan pusat produksi halal bagi grup, Yasulor mengekspor lebih dari 60% produksinya ke 20 negara, menjadikan L’Oréal sebagai bisnis net eksportir di Indonesia," kata dia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto menyampaikan, L'Oréal adalah salah satu perusahaan multinasional yang ‘Indonesia Banget’. Selama 45 tahun beroperasi di Indonesia, L'Oréal telah memberikan dampak positif bagi ekonomi dan masyarakat, serta memperluas ekspor ke 20 negara sambil terus mendukung rantai pasok industri. Hal itu, sejalan dengan visi pemerintah untuk mendorong produksi dalam negeri dan ekspor.
"Kami mengapresiasi inovasi yang dilakukan L'Oréal, mulai dari pendirian pusat riset, penyediaan berbagai pelatihan, hingga memproduksi berbagai macam produk kecantikan. L'Oréal, selama 45 tahun, kecantikan bukanlah sesuatu yang eksklusif, tetapi inklusif," ucap dia.
Selain itu, pemerintah juga mengapresiasi kontribusi L'Oréal dan industri kecantikan khususnya dalam menciptakan lapangan pekerjaan, mendukung ekonomi lokal dan UMKM. Juga sangat mendukung pemanfaatan nilam sebagai bahan parfum kelas dunia dan berharap semakin banyak perusahaan kecantikan yang menggunakan sumber daya alam Indonesia untuk menciptakan produk kecantikan yang mendunia.
Sedangkan Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza menyampaikan, industri manufaktur terus menunjukkan perkembangan yang pesat. Berdasarkan laporan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia mencapai level 51,9 pada Januari 2025. Angka tersebut merupakan capaian tertinggi sejak Juni 2024. Hal itu mencerminkan pertumbuhan yang berkelanjutan dalam sektor manufaktur.
Keberhasilan industri manufacture ini, tidak terlepas dari kontribusi sektor kosmetik, yang didorong oleh perkembangan pesat industri kecantikan di Indonesia.
"Kami memberikan apresiasi kepada L'Oréal atas kontribusinya dalam industri manufaktur melalui PT Yasulor di Cikarang hingga proses komersial di Jakarta. Selain itu, kami juga mengapresiasi komitmen L'Oréal dalam menghadirkan pabrik bersertifikasi halal, yang mencerminkan peran mereka tidak hanya dalam mempercantik, tetapi juga dalam mendukung masyarakat secara lebih luas,” papar dia.