Wakil Ketua Komisi VI DPR, Martin Manurung, mendorong lintas rel terpadu (LRT) Jabodebek terkoneksi dengan berbagai moda transportasi publik. Misalnya, angkot dan Transjakarta.
"Ini tantangan tersendiri ke depan agar LRT kita sama dengan LRT di luar negeri, di mana penumpang tidak perlu repot-repot membeli karcis yang berbeda-beda," ucapnya dalam keterangannya, Senin (30/1).
Menurutnya, LRT Jabodebek juga mesti mengedepankan aspek keselamatan agar menjadi transportasi publik kepercayaan masyarakat. "Kalau berhasil, maka ini akan mengurangi kepadatan dan tingkat kemacetan."
"Dan tentu kami harapkan ini menjadi satu kisah sukses ke depan agar negara kita ini juga memiliki sistem transportasi LRT yang melengkapi keseluruhan moda transportasi lainnya," imbuhnya.
LRT Jabodebek dibangun PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Len Industri (Persero), PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka, dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI. Rencananya akan beroperasi pada Juni 2023 di bawah PT KAI.
Pembangunan proyek ini berlangsung sejak 9 September 2015 seiring dilakukan peletakan batu pertama oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Target penyelesaiannya molor dari jadwal semula, sebelum Asian Games 2018.