Pemerintah Indonesia mendorong pengusaha India berinvestasi di Indonesia. Khususnya di bidang infrastruktur, energi, dan teknologi informasi. Hal itu disampaikan Menteri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan pada Forum Infrastruktur Indonesia-India.
Luhut menyebutkan, pemerintah siap memfasilitasi kebutuhan dari komunitas bisnis India untuk melakukan bisnis di Indonesia. Terlebih, Indonesia berpeluang menjadi negara 10 terbesar untuk pertumbuhan ekonomi pada 2030.
Pusat pertumbuhan dunia, kata Luhut, sedang bergesar ke Asia Pasifik. Tidak heran jika dalam waktu dekat perekonomian Indonesia akan menempati urutan keempat, setelah China, India, dan Amerika Serikat, dengan nilai sebesar US$10,1 triliun.
"Mari kita lanjutkan langkah selanjutnya, setelah 70 tahun bekerja sama, terutama untuk pengembangan sumber daya manusia," kata Luhut di Jakarta, Selasa (19/3).
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Ikmal Lukman menuturkan, India memiliki faktor unggulan dibidang Teknologi Informasi (Information Technology/IT) dan obat-obatan herbal.
Oleh karena itu, Ikmal berharap India mau berinvestasi di Indonesia untuk kedua sektor tersebut. Apalagi Indonesia sedang gencar mengembangkan digital ekonomi, dalam hal ini e-commerce.
"Nah ini yang kami dorong. India unggul di farmasi, terutama untuk bahan baku obat. Itu yang coba kami dorong masuk ke Indonesia," ujar Ikmal.
Sementara untuk infrastruktur fisik, Indonesia menawarkan 12 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan 87 kawasan infrastruktur.
"Seperti misalnya di KEK Arun, Morotai, dan di Pulau Jawa itu ada di Tanjung Lesung," ujar Ikmal.
Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi India di Indonesia mencapai US$82,1 juta pada 2018. India pada posisi ke 23 dari negara dengan investasi terbesar di Indonesia. Namun, jumlah itu menurun dari realisasi 2017 yang tercatat sebesar US$286,6 juta dan menempatkan India di peringkat 16.
Ikmal berharap, India mau lebih gencar lagi berinvestasi di Indonesia, dengan nilai yang lebih besar dibandingkan dengan 2018. BKPM menargetkan nilai investasi pada tahun ini, bisa mencapai Rp792 triliun.