close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
PT Majapahit Inti Corpora Tbk. (AKSI) berencana meningkatkan kepemilikan saham publik./Eka Setiyaningsih
icon caption
PT Majapahit Inti Corpora Tbk. (AKSI) berencana meningkatkan kepemilikan saham publik./Eka Setiyaningsih
Bisnis
Jumat, 07 September 2018 14:31

Majapahit Inti berencana naikkan kepemilikan saham publik

Sudah ada dua opsi yang telah digodok perseroan,yakni, berupa penambahan modal dengan HMETD dan private placement
swipe

PT Majapahit Inti Corpora Tbk. (AKSI) berencana meningkatkan kepemilikan saham publik pada semester I-2019 untuk memenuhi ketentuan minimal 7,5% saham beredar di publik.

“Saat ini masih ada dua opsi. Yaitu, mengurangi kepemilikan pemegang saham pengendali (PSP) dan melakukan penawaran terbatas," ujar Direktur AKSI William di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (7/9).

Sudah ada dua opsi yang telah digodok perseroan,yakni, berupa penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue dan private placement. "Kami harap pertengahan 2019 sudah bisa memenuhi aturan free float,” kata dia.

Sebagai informasi, saat ini 98,25% saham AKSI dikuasai PT Batulicin Enam Sembilan dan 1,75% saham dikuasai masyarakat.

Aturan mengenai free float ini tercantum dalam Peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI) Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat.

Emiten wajib memenuhi free float minimal 50 juta saham dan minimal 7,5% dari jumlah saham dalam modal ditempatkan dan disetor. Penyebaran jumlah saham juga diatur minimal 300 pemegang saham yang memiliki rekening efek di Anggota Bursa.

Perseroan juga berharap meraih pertumbuhan pendapatan sebesar 20% pada 2018 dibanding 2017. Hal itu ditopang dari pendapatan anak usaha yang bergerak di bidang transportasi batu bara, yakni, PT Rezki Batulicin Transport.

Disisi lain, pertumbuhan pendapatan tahun ini ditargetkan ditopang dari penambahan armada anak usaha sebanyak 20 set double trailer. “Kami berharap dapat membukukan pendapatan sebesar Rp180 miliar atau naik 20% dibandingkan tahun lalu,” kata William  Anak usaha ini menjadi satu-satunya penyumbang pendapatan bagi perseroan. 

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan