PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) memantapkan posisinya sebagai salah satu perusahaan manajer investasi terbesar di Indonesia.
Di usianya yang ke-25 tahun, MAMI semakin dan akan terus berinovasi serta beradaptasi untuk memberikan solusi investasi dan pelayanan terbaik bagi masyarakat investor di Indonesia.
“MAMI hadir di Indonesia pada 1996, satu tahun setelah reksa dana mulai dikenal di Indonesia. Di usianya yang ke-25 tahun,” ujar Presiden Direktur MAMI Afifa, dalam konferensi pers 25 tahun kiprah MAMI di industri reksa dana Indonesia, Selasa (8/31).
Selama 25 tahun perjalanannya, MAMI telah melalui berbagai tantangan seperti krisis keuangan di Asia pada tahun 1997, krisis keuangan global pada 2007-2008 dan krisis ekonomi global akibat pandemi Covid-19.
"Di tengah hantaman krisis kesehatan dan ekonomi global di 2020, total AUM MAMI mencatatkan pertumbuhan yang kuat, sebesar 30% hingga mencapai Rp97,2 triliun pada akhir 2020. Sementara pada semester pertama 2021 ini, total AUM MAMI tercatat tumbuh sebesar 8% menjadi Rp104,7 triliun pada akhir Juni 2021,” ucap Afifa.
Menurut Afifa, edukasi keuangan dan kemudahan akses bagi investor retail pada produk reksa dana merupakan dua hal utama yang dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan industri reksa dana di Indonesia. Untuk menjawab hal tersebut pada 2013 MAMI telah meluncurkan modul edukasi 3i (insyaf, irit, invest) yang berisi tiga langkah dasar untuk bisa memulai investasi.
Hingga akhir Juni 2021, MAMI dipercaya oleh lebih dari 1,1 juta investor Indonesia untuk mengelola dana sebesar total Rp104,7 triliun dalam 28 produk reksa dana dan 40 mandat investasi. Asset Under Management (AUM) juga mengalami pertumbuhan sebesar 52% pada periode akhir Juni 2020 hingga akhir Juni 2021.
“Berbekal kepercayaan investor, kami akan terus melanjutkan perjalanan MAMI dengan tahun-tahun yang penuh kesuksesan,” tutup Afifa.