Kawasan wisata Mandalika yang berada di Nusa Tenggara Barat (NTB) telah mengantongi US$2 miliar untuk pengembangan obyek pariwisata.
Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), salah satu perusahaan di bawah Kementerian Pariwisata belum lama ini berhasil menarik investasi asing langsung senilai US$1 miliar.
Selain itu, Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) juga berencana memberi pinjaman senilai US$260 juta kepada ITDC.
"Mandalika sudah mengantongi US$1 miliar. US$1 miliar lagi melalui perjanjian yang dilakukan oleh Gubernur BI. Totalnya hampir US$2 miliar," jelas Menteri Pariwisata Arief Yahya usai Rakornas Pariwisata di salah satu hotel di bilangan Kuningan, Jakarta (27/9) .
Dana investasi tersebut akan digunakan secara bertahap selama 15 tahun untuk mengembangkan di kawasan Mandalika.
Mulai dari jalan raya, tujuh hotel, convention center, mal, dan water park. Rencananya semua itu mulai dibangun pada akhir 2018.
Pemerintah sendiri menargetkan dua juta wisatawan asing dan 100 ribu pengunjung per hari dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Salah satunya dengan mempromosikan Mandalika sebagai wisata alam (nature) dan buatan (man made).
Disisi lain, Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M Mansoer menyakini, erupsi Gunung Agung dan gempa yang meluluhlantakan sebagaian besar wilayah Lombok beberapa waktu lalu, tidak akan menghambat target tersebut.
Terlebih Mandalika berada di selatan Lombok atau wilayah yang tidak terdampak gempa.
"Mandalika berada di selatan Lombok. Sedangkan gempa di Lombok Timur, Utara, dan Barat. Jadi, tidak ada kerusakan sama sekali. Aman. Kami lakukan pengecekan teknis di kolom-kolom, ternyata tidak ada kerusakan," jelas Abdul