Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (Indonesia National Air Carriers Association/INACA) menyatakan maskapai penerbangan sudah menurunkan harga tiket pesawat domestik mulai 20%. Ketua Umum INACA yang juga Direktur Utama Garuda Indonesia IGN Askhara Danadiputra mengatakan beberapa maskapai sudah menurunkan harga tiket tersebut sejak Jumat (11/1).
"Penurunan bervariatif ya, ada yang sampai 50%-60%. Tetapi yang pasti di atas 20% hingga 60%," ujar dia di Jakarta, Minggu (13/1).
Ashkara membeberkan penyebab kenaikan tarif penerbangan domestik dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti memasuki peak season Natal dan Tahun Baru 2019. Selain itu juga dipengaruhi oleh harga avtur, dan kurs rupiah terhadap dollar yang menyebabkan tarif penerbangan domestik naik.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Penerbangan Arista Atmadjati mengatakan banyak pihak yang bisa mendorong kenaikan harga tiket pesawat seperti Pertamina dan Airnav. Menurut Arista, AirNav tidak mempu mengatur navigasi udara dengan baik. Hal itu yang menyebabkan pemborosan bahan bakar dalam penerbangan.
“Biaya bahan bakar itu bisa sampai 42%. Karena pengaturan yang tidak benar, misalnya, pesawat sering berputar di udara (menunggu slot pendaratan). Itu kan membuang bahan bakar,” ujar Arista saat dihubungi Alinea.id, Minggu (13/1).
Kendati demikian, Arista menegaskan semua steakholders yang terlibat dalam penerbangan juga wajib untuk menurunkan biaya termasuk harga avtur dan biaya navigasi. Pasalnya, kata dia, tidak adil jika hanya maskapai saja yang menurunkan tarif penerbangan domestik.
“AirNAv dan Pertamina itu harus cepat-cepat menurunkan juga harganya, jangan omong doang dan janji doang. tidak fair juga maskapai yang dapat keluhan dari masyarakat. Padahal maskapai itu biayanya kan banyak, harga avtur, navigasi, dan biaya bandara,” tegas Arista.
Menyikapi desakan penurunan tarif penerbangan domestik oleh masyarakat, Arista mendukung keputusan yang diambil oleh INACA. Menurutnya, segala keluhan dari konsumen harus direspon dengan baik dan tidak diabaikan. Namun Arista menekankan komitmen dari Pertamina dan AirNav untuk menurunkan juga harus didukung.