PT Matahari Departement Store Tbk. (LPPF) menutup sementara seluruh gerai milik mereka secara nasional selama 14 hari atau lebih. Penutupan ini menjadi langkah menjaga kesehatan karyawan.
CEO Matahari Terry O'Connor mengatakan pihaknya telah mengkomunikasikan hal tersebut kepada seluruh karyawan mereka secara nasional. Penutupan tersebut terhitung sejak Senin, 30 Maret 2020 hingga 13 April 2020 atau lebih, tergantung situasi dan perkembangan penyebaran Covid-19.
"Matahari.com akan terus beroperasi seperti biasa dan meningkatkan sumber dayanya untuk melayani permintaan," kata Terry dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (31/3).
Manajemen Matahari menarik rekomendasi pembayaran dividen sebelumnya dan mengusulkan penangguhan semua pembayaran dividen pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) mendatang. Hal ini sebagai antisipasi terhadap tekanan pandemi Covid-19 yang menyebabkan ketidakpastian.
Selain itu, emiten berkode saham LPFF ini juga menelaah semua beban usaha yang tidak esensial untuk menurunkan beban secara besar-besaran. Termasuk, bekerja sama dengan pemilik mal untuk penurunan beban sewa, beban pemasaran untuk jangka menengah, dan melarang perjalanan dinas.
Matahari juga akan menurunkan beban sumber daya manusia dengan pengurangan jam kerja, penerapan cuti tak berbayar, dan penurunan gaji dengan penurunan terbesar di tingkat manajemen senior.
Terry melanjutkan, semua non-committed capital expenditure juga dihapuskan dan pembukaan empat gerai baru ditunda beberapa bulan mendatang tahun ini.
“Kondisi kinerja ritel menurun dengan tajam di Maret, meskipun Januari dan Februari masih memenuhi ekpektasi," ujar dia.
Sehingga, lanjut Terry, Manajemen Matahari mengambil kebijakan untuk tidak memberikan arahan atas pendapatan (earning guidance) untuk periode mendatang. Sebab, menurutnya hal ini menjadi sangat relevan di tengah kondisi yang tak pasti.