close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) mencatat kerugian sepanjang 2018. / Antara Foto
icon caption
PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) mencatat kerugian sepanjang 2018. / Antara Foto
Bisnis
Selasa, 09 April 2019 10:57

Medco Energi catat rugi bersih Rp726 miliar

Meski mencatat kerugian, perusahaan yang bergerak pada bidang energi ini mencatatkan pertumbuhan pendapatan sepanjang 2018.
swipe

PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) mencatat kerugian sepanjang 2018. Mengutip laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Medco Energi membukukan rugi bersih US$51,30 juta atau sekitar Rp726 miliar. Padahal tahun sebelumnya perseroan mencatat laba bersih US$127,09 juta.

Kerugian perusahaan disebabkan oleh beban pokok penjualan dan biaya langsung lainnya. Biaya prouduksi dan lifting naik 5,72% menjadi US$203,3 juta pada 2018 dari tahun sebelumnnya US$192,2 juta.

Adapun beban pokok penjualan tenaga listrik dan jasa terkait lainnya sepanjang 2018 naik 230,8% menjadi US$124,3 juta, pada 2017 hanya US$40,6 juta.

Biaya pembelian minyak mentah juga mengalami peningkatan menjadi US$125,4 juta pada 2018. Angka ini naik 55% dari tahun sebelumnya US$80,9 juta.

Selain itu, kerugian juga berasal dari hilangnya keuntungan pembelian diskon pada tahun lalu. Padahal pada 2017 perseroan mencatat keuntungan pembelian diskon senilai US$43,06 juta.

Selanjutnya, ada pembalikan penurunan nilai aset yang harus negatif US$2,16 juta pada 2018, pada 2017 justru positif hingga US$95,89 juta.

Akibat kerugian tersebut, ekuitas perusahaan susut menjadi US$1,38 miliar dari tahun sebelumnya sebesar US$1,40 miliar. Dari sisi liabilitas, MEDC tercatat naik menjadi US$3,86 miliar dari tahun sebelumnya US$3,75 miliar. Liabilitas jangka panjang masih mendominasi dengan nilai US$2,76 miliar.

Meski mencatat kerugian, perusahaan yang bergerak pada bidang energi ini mencatatkan pertumbuhan pendapatan dari operasi yang dilanjutkan mencapai 34,6% year on year (yoy) menjadi US$1,2 miliar pada 2018 dari tahun sebelumnya sebesar US$905,1 juta.

Pendapatan operasi yang dilanjutkan mayoritas disumbang dari penjualan minyak dan gas bumi senilai US$980,6 juta pada 2018 dibandingkan tahun sebelumnya US$834,6 juta.

Kemudian disusul oleh penjualan tenaga listrik dan jasa terkait senilai US$235,9 juta, naik 249,5% dari tahun sebelumnya hanya US$67,5 juta, 

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Laila Ramdhini
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan