PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) membukukan pendapatan penjualan (marketing sales) sebesar Rp1,95 triliun pada kuartal I-2018. Pendapatan penjualan tersebut naik dari periode yang sama 2017, dimana LPCK hanya mengantongi marketing sales sebesar Rp169 miliar. Pendapatan selama tiga bulan awal ini paling besar ditopang oleh penjualan proyek Meikarta sebesar Rp1,9 triliun.
Direktur PT Lippo Cikarang Tbk. Hong Kah Jin menargetkan marketing sales sebesar Rp10,52 triliun sepanjang 2018. Menurut Hong, Meikarta akan kembali menjadi penyumbang marketing sales terbesar tahun ini.
“Marketing sales kami tahun 2017 disumbang dari kesuksesan Meikarta, yang menyumbang penjualan sebesar Rp7,52 triliun. Oleh karena itu, kami optimistis tahun ini Meikarta bisa berkontribusi lagi sebesar Rp10 triliun,” kata kata Hong dalam public expose kinerja LPCK di Jakarta, Selasa (5/6).
Selain dari Meikarta, pada kuartal I-2018 LPCK memperoleh marketing sales dari pemasaran proyek lain, yakni Orange County Residensial sebesar Rp9 miliar. Sementara, hingga akhir 2018, LPCK menargetkan pendapatan penjualan dari Orange County dan DS8 KSO masing-masing Rp100 triliun.
Tak hanya proyek-proyek seperti Meikarta, Orange County dan DS8 KSO, LPCK juga membukukan marketing sales dari beberapa portofolio properti lainnya. Total marketing sales di luar tiga proyek tersebut mencapai Rp48 miliar yang disumbang oleh lini residensial sebesar Rp43 miliar dan kawasan industri sebesar Rp6 miliar.
Sementara itu, Hong mengungkapkan LPCK akan menelurkan sejumlah proyek baru dalam waktu dekat. Dua proyek yang akan digarap LPCK yakni kawasan terpadi di Cikarang Martadinata dan Kalimalang. Hong menyebut kedua proyek akan dibangun di atas lahan milik perseroan.
Meski belum bisa menyebutkan total nilai proyek tersebut, Hong menuturkan proyek yang paling siap berada di Cikarang Martadinata Bekasi Barat. Pasalnya, penguasaan lahan untuk proyek tersebut terbilang aman.
“Kami akan melihat kondisi pasar terlebih dahulu sebelum meluncurkan proyek ini, tapi paling siap di Bekasi Barat karena itu dekat tol juga. Namun belum masuk target marketing sales tahun ini, karena kami masih fokus di Meikarta,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hong mengungkapkan perusahaan tetap melanjutkan proyek Meikarta. Saat ini, pembangunan Meikarta sedang dalam proses konstruksi. Hong juga mengklaim penjualan di Meikarta masih progresif. Hal ini terlihat dari permintaan yang terus bertambah di berbagai segmen hunian.
“Permintaan residensial untuk ukuran (tipe apartemen) kecil maupun besar masih sangat banyak. Begitu pula dengan permintaan ruang komersial yang terus berdatangan,” kata dia.
Sementara itu, LPCK membukukan pendapatan sebesar Rp1,5 triliun dengan laba bersih Rp368 miliar sepanjang 2017. Perolehan tersebut turun dari 2016, di mana LPCK mengantongi pendapatan sebesar Rp1,54 triliun denan laba bersih Rp540 miliar.
Direktur PT Lippo Cikarang Tbk. Hong Kah Jin mengatakan kinerja perusahaan mengalami penurunan karena lemahnya pasar properti di tanah air. “Laba kami memang turun tahun ini karena pasar properti juga masih belum baik,”
Meski demikian, LPCK mencatat kenaikan aset sebesar 119% dari R 5,65 triliun pada 2016 menjadi Rp12,37 triliun pada 2017.