close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
BRIS adalah emiten ke 11 yang mencatatkan saham perdana di BEI pada 2018 sekaligus emiten bank syariah dengan status anak perusahaan bank BUMN yang pertama.
icon caption
BRIS adalah emiten ke 11 yang mencatatkan saham perdana di BEI pada 2018 sekaligus emiten bank syariah dengan status anak perusahaan bank BUMN yang pertama.
Bisnis
Rabu, 09 Mei 2018 11:37

Melalui IPO, BRIsyariah optimis jadi bank syariah terbesar

Dana hasil IPO serta laba perusahaan pada 2018 dapat menempatkan BRIsyariah dalam bank kategori BUKU III
swipe

PT Bank BRIsyariah Tbk atau BRIsyariah, resmi tercatat sebagai emiten baru di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode efek BRIS. BRIS adalah emiten ke 11 yang mencatatkan saham perdana di BEI pada 2018 sekaligus emiten bank syariah dengan status anak perusahaan bank BUMN yang pertama.

BRIsyariah melepas 2.623.350.600 lembar saham baru atau sebesar 27% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdananya dengan harga sebesar Rp 510. Dengan harga tersebut, BRIsyariah berhasil mencatatkan oversubscribe sebanyak dua kali.

Direktur Utama BRIsyariah Moch Hadi Santoso mengungkapkan, melalui IPO ini, selain mendapatkan dana segar untuk penguatan modal perusahaan, perseroan juga telah berhijrah menjadi perusahaan publik. BRIsyariah akan konsisten mempraktikkan Good Corporate Governance (GCG) yang baik dan meningkatkan manajemen risiko, agar dapat membawa berkah dan menjaga amanah kepada seluruh masyarakat serta stakeholders perusahaan.

"Selanjutnya, kekuatan modal kami yang akan didukung dana hasil IPO serta laba perusahaan pada
2018 dapat menempatkan BRIsyariah dalam bank kategori BUKU III, sehingga dapat memberi kemudahan dalam pengembangan produk dan jaringan. Bersama dengan sinergi dari induk perusahaan yang merupakan bank terbesar di Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, seluruh strategi tersebut adalah kekuatan kami untuk dapat mencapai visi menjadi bank syariah dan bank ritel modern yang terbesar di Indonesia,” tambah Hadi, Rabu (9/5).

Aksi korporasi yang dilakukan BRIsyariah bertujuan untuk memberikan kontribusi pada perekonomian bangsa dengan peningkatkan pertumbuhan ekonomi syariah. Di mana BRIsyariah memiliki fokus meningkatkan pembiayaan syariah untuk pembangunan serta konsumsi.

Dana segar yang diperoleh dari IPO ini, sekitar 80% akan digunakan untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan. Selanjutnya, sekitar 12,5% digunakan untuk pengembangan sistem Teknologi Informasi dan sekitar 7,5% untuk pengembangan jaringan kantor cabang dari Sabang (Sumatera) sampai Merauke (Papua). 

“Kami ingin menjadi Game Changer bagi perbankan syariah melalui akselerasi ekspansi bisnis syariah, terutama dalam peningkatan pembiayaan,” ungkap Hadi.

BRIsyariah memiliki kesempatan yang luas untuk berekspansi terkait dengan tren pertumbuhan positif industri perbankan dan industri syariah di Indonesia. Selain menjadi pengelola dana haji, dan keuangan syariah lainnya seperti zakat, wakaf, infaq dan sedekah, juga untuk memberikan fasilitas pembiayaan kepada masyarakat. 

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa penetrasi perbankan syariah terhadap perbankan nasional dari sisi aset sebesar 5,74% pada Desember 2017. Menunjukkan besarnya potensi industri ini.

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia, Samsul Hidayat mengapresiasi pencatatan saham BRIsyariah karena akan menambah produk saham syariah di pasar modal. "Ini juga sekaligus menjadi kesempatan agar saham syariah Indonesia semakin dikenal," pungkasnya. 

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan