Melantai di bursa, Archi Indonesia lepas saham di harga Rp750

Perusahaan tambang emas PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI) resmi mencatatkan sahamnya atau listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (28/6).

Archi melepas sebanyak 3,7 miliar saham atau mewakili 15% dari modal disetor dan ditempatkan perseroan, dengan harga Rp750 per saham. Dengan harga tersebut, Archi meraup dana segar sebanyak Rp2,79 triliun dari IPO ini. IPO ini tercatat menjadi IPO dengan nilai terbesar di 2021 hingga saat ini.

Adapun pergerakan saham Archi merentang di kisaran Rp745 sampai Rp850. Hingga pukul 10.00 WIB, nilai turnover saham Archi sebanyak Rp178 miliar, dengan kapitalisasi pasar Rp19,25 triliun. 

Sebagai informasi, pada 2020, Archi mencatatkan total pendapatan sebesar US$393,3 juta dan merupakan penyumbang nilai pajak dan royalti terbesar dari sektor industri pertambangan emas di provinsi Sulawesi Utara. Sekitar 98% dari total pendapatan perseroan dihasilkan dari penjualan bijih emas, dan sisanya dari penjualan produk emas batangan (gold minted bars). 

Selain itu, komitmen perseroan melakukan berbagai upaya efisiensi biaya, juga berdampak positif terhadap kondisi keuangan perseroan. Archi mencatatkan laba bersih sebesar US$123,3 juta pada tahun 2020 lalu.

Hingga Desember 2020, Archi baru melakukan eksplorasi dan penambangan sekitar 10% dari area konsesi yang memiliki total luas 40.000 hektar. 

Di tahun-tahun mendatang, Archi akan meningkatkan kapasitas pabrik pengolahan bijih emas yang dimiliki saat ini, dari sekitar 3,6 juta ton per tahun, menjadi 8 juta ton per tahun pada akhir 2025 yang akan ditingkatkan secara bertahap. Peningkatan kapasitas ini akan memungkinkan Archi untuk mencapai produksi sebanyak lebih dari 450 kilo ons atau setara dengan lebih dari 14 ton emas per tahun.