close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi gandum. Freepik.
icon caption
Ilustrasi gandum. Freepik.
Bisnis
Kamis, 10 Maret 2022 11:50

Melonjaknya harga gandum tak ganggu kinerja emiten consumer goods

Akan ada sentimen negatif pada pergerakan harga saham akibat konflik Rusia-Ukraina.
swipe

Melonjaknya harga gandum akibat konflik Rusia dan Ukraina diperkirakan tidak akan berdampak pada kinerja dari emiten barang konsumsi atau consumer goods.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah mengatakan, memang akan ada sentimen negatif yang mengganggu pergerakan saham. Namun, kondisi ini dia sebut tidak akan berlangsung lama.

"Harga gandum memang akan mahal tetapi saya perkirakan tidak akan mengganggu kinerja emiten seperti Indofood," ucapnya kepada Alinea.id, Kamis (10/3).

Diketahui, ketegangan antara Rusia dan Ukraina berdampak banyak pada harga-harga komoditas, mulai dari energi hingga pangan. Selain harga minyak yang naik, komoditas gandum pun merasakan dampak perang kedua negara itu.

Sebelumnya, Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) menyebut, pasar dunia terhadap komoditas sudah mengalami kenaikan sejak tahun lalu. Ketua Umum Aptindo Franciscus Welirang mengatakan, panen gandum dari Ukraina sudah habis.

Panen selanjutnya baru akan terjadi pada Agustus. Menurutnya, pasokan gandum tidak hanya berasal dari negara ini, tetapi masih banyak negara lain.

"Banyak bermacam-macam negara termasuk US, Canada, Australia, Argentina, Brazil, India dan lain-lain, tinggal yang mana kompetitif saja," katanya kepada Alinea.id, Jumat (25/2).

Dirinya tidak menampik jika kondisi perang kedua negara tersebut memang akan berdampak pada kenaikan harga. Namun, kondisi ini sifatnya masih spekulatif.

"Tentu ada kenaikan akibat perang dan hal tersebut masih spekulatif," katanya.

img
Anisatul Umah
Reporter
img
Ayu mumpuni
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan