close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
icon caption
Bisnis
Kamis, 19 Oktober 2017 15:51

Menambang Bitcoin, untung atau buntung?

Dengan keuntungan yang dibagikan mencapai 486% sepanjang tahun ini, bitcoin memiliki sederet risiko.
swipe

Berapa keuntungan yang telah dihasilkan oleh instrumen investasi Anda? Mencari instrumen investasi mainstraim yang mampu menghasilkan keuntungan ratusan hingga ribuan persen dalam waktu singkat memang bukan perkara gampang. Rata-rata return investasi saham di Indonesia saja hanya berkisar 20% per tahun.

Siapa tak tergiur dengan investasi yang sanggup menghasilkan keuntungan hingga ribuan persen. Beberapa waktu lalu dunia sempat dibuat heboh dengan fenomena salah satu cryptocurrency atau mata uang virtual, bitcoin. Nilai tukar bitcoin konsisten mengalami peningkatan, membuat banyak orang mendadak menjadi kaya raya. 

Apa itu bitcoin?

Dirancang oleh Satoshi Nakamoto 2009, bitcoin menjadi mata uang digital yang paling populer. Kapitalisasi pasarnya paling besar dibandingkan 805 cryptocurrency lain yang kini beredar di dunia. Pengerak utama harga bitcoin disebabkan oleh supply dan demand. 

Sejalan dengan potensi tingginya keuntungan, bitcoin juga berisiko tinggi. Apalagi setelah pemerintah China mengeluarkan kebijakan yang melarang transaksi initial coin offerings (ICO). Kritik keras CEO salah satu bank terbesar di Amerika Serikat, JP Morgan Chase, Jamie Dimon yang menyebut bitcoin sebagai bentuk fraud atau penipuan juga turut memberikan sentimen negatif. “Bitcoin berada dalam valuasi bubble yang akan meledak," kata dia seperti dikutip CNBC. Akibatnya, nilai bitcoin sempat anjlok 43,18% pada Jumat (15/9) menjadi Rp 44,09 juta per BTC dari level tertingginya pada Jumat (1/9) di kisaran Rp 63,71 juta per BTC.

Analis senior CNBC Ron Insana sepakat bitcoin tengah bubble. Alasannya, harga bitcoin telah naik tinggi, lebih cepat dibandingkan instrumen spekulatif lainnya sepanjang sejarah di pasar. Tingginya antusiasme investor memicu kenaikan harga bitcoin. Namun, pengadopsiannya sebagai mata uang global masih menjadi perdebatan termasuk terkait peraturan. Uang virtual juga rentan digunakan untuk berbagai aktivitas terlarang, seperti pencucian uang, transaksi narkoba hingga pelacuran. Isu lainnya melibatkan beberapa negara yang ingin mempertahankan kontrol terhadap mata uang dan persediaan uang mereka sehingga penggunaan uang bitcoin secara luas dalam waktu dekat akan terganjal. Insana menduga sejumlah investor terancam menelan kerugian, sedangkan beberapa lainnya berpotensi berhasil mendapatkan untung karena masuk di awal dan keluar sebelum bubble tersebut pecah. 

Goldmand Sachs, bank Investasi yang berbasis di Wall Street, New York, AS pernah memprediksi harga bitcoin akan kembali menciptakan rekor tertinggi. Harga bitcoin beberapa kali mencatat rekor dan berada di level tertinggi pada Jumat (1/9). Meski turun cukup signifikan sepanjang awal September, namun para investor bitcoin telah mengantongi keuntungan fantastis hingga 486% sepanjang tahun ini. 

 

Mata uang virtual lain

Selain bitcoin, beberapa mata uang virtual ini juga memiliki kapitalisasi market terbesar di dunia. Diantaranya, Ether atau mata uang digital untuk Ethereum yang dibuat oleh Vitalik Buterin. Mata uang virtual ini memiliki kemampuan untuk melakukan pembayaran secara peer-to-peer tanpa menggunakan pihak ketiga. Ethereum dipecah menjadi dua, yakni Ethereum (ETH) dan Ethereum Klasik (ETC).

Kemudian, Litecoin yang dirilis pada Oktober 2011 oleh mantan karyawan Google bernama Charles Lee. Seperti bitcoin, litecoin juga dapat ditambang, digunakan sebagai mata uang dan ditransaksikan untuk barang dan jasa. 

Lalu Monero, mata uang virtual yang lebih fokus pada privasi, sehingga monero lebih aman dan tidak dapat dilacak. Monero banyak digunakan oleh individu yang ingin tetap menjadi anonim di web. 

Lainnya, Ripple merupakan mata uang virtual yang sering digunakan dalam pertukaran mata uang dan jaringan pengiriman uang. Mata uang ini dirilis pada 2012 dengan sistem yang telah diintegrasikan ke beberapa bank dan jaringan pembayaran untuk mengurangi biaya. Ripple dikenal karena fokus yang kuat pada pasar perbankan dan penyelesaian real time. Juga, Dash atau mata uang virtual dengan fokus yang kuat pada privasi karena menggunakan teknologi penganoniman dan kecepatan. Nah, tertarik membeli bitcoin atau mata uang virtual lainnya?

img
Satriani Ari Wulan
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan