Pemerintah telah mematok peningkatan hingga 500.000 eksportir sampai tahun 2030, baik eksportir skala besar maupun UMKM. Hanya saja masih terdapat sejumlah kendala yang dihadapi oleh pelaku usaha untuk merambah pasar internasional.
Oleh karena itu, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengajak Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki untuk duduk bersama. Membongkar sejumlah kendala yang dihadapi pelaku usaha tersebut, agar cita-cita 500.000 eksportir dapat dicapai di 2030.
"Minggu depan kita duduk sama-sama. Kalau waktunya kosong, saya enggak keberatan rapat di tempatnya (Pak Menteri Teten). Biar kita bongkar (permasalahannya)," kata Lutfi dalam acara Peresmian Program 500 Ribu Eksportir Baru, Rabu (17/2).
Dengan kolaborasi antara dua kementerian tersebut, diharapkan dapat menemukan solusi yang baik bagi pelaku usaha agar dapat menciptakan kesesuaian antara produk yang dihasilkan dengan kebutuhan pasar.
"Pengusahanya 100% di tempat Pak Teten. Program, software, dan isinya di tempat saya. Februari ini kami selesaikan. Bongkar dulu masalahnya supaya update dengan apa yang bisa dikerjakan," ujarnya.
Lutfi pun mengungkapkan, kendala yang sering dihadapi pengusaha adalah terkait persoalan izin usaha yang berbelit. Selain itu, biasanya mereka tidak memiliki perencanaan yang baik dalam memulai bisnis untuk lingkup internasional.
Misalnya bagaimana sulitnya mencari pasar internasional untuk produk mereka.
"Jadi ingin sama-sama mengembangkan dengan apa yang di kementerian saya. Kita berkolaborasi dengan asosiasi supaya bisa langsung dinikmati oleh calon pengusaha. Anak-anak muda supaya tidak hanya bersaing tetapi kolaborasi," ucapnya.