Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mendorong para pengusaha yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) untuk menjadi pelaku ekonomi digital atau bilioner pencipta disrupsi baru.
“Sekarang saya lihat beberapa pemegang perusahaan ekonomi digital berasal dari Singapura yang menguasai Asia Tenggara. Bukan dari Indonesia, meskipun saat ini ada GoJek dan BukaLapak, harapan saya bapak/ibu dapat menjadi penerus ekonomi Indonesia” tegas Menteri Perdagangan, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, Jumah, (19/10).
Lutfi menjelaskan, sejauh ini Singapura masih menguasai jumlah startup unicorn di kawasan Asia Tenggara. Ia berharap pengusaha Hipmi bisa ikut terjun ke dalam ekonomi digital, sehingga ke depan akan lahir lebih banyak lagi startup unicorn di Indonesia.
“Jadi saya minta tolong kepada penerus ekonomi Indonesia. Kita boleh bangga ada Gojek, ada Tokopedia. Tetapi sebenarnya yang besar itu datangnya dari Singapura. Rakyatnya lima juta, tetapi menguasai ekonomi digital di Asia Tenggara," jelasnya.
Dia menambahkan ekonomi digital diproyeksikan tumbuh 800% pada 2030 atau dalam sembilan tahun ke depan. Yang terbesar adalah e-commerce dan akan merajai sekitar Rp1.900 triliun. Kemudian health sekitar Rp476 triliun dan education sekitar Rp160 triliun. Dua hal ini penting untuk membantu membentuk golden generation yang akan mendatang.
Dari pemaparannya menjelaskan saat ini ekonomi Indonesia secara GDP sekitar Rp15.400 triliun atau setara US$1,1 triliun. Pada 2030, ekonomi Indonesia diproyeksikan tumbuh sekitar 1,5 kali lipat menjadi Rp24.000 triliun hingga Rp30.000 triliun, di mana exposure dari ekonomi digital akan tumbuh dari Rp632 triliun menjadi Rp4.531 triliun.
Menteri BUMN Erick Thohir juga mendukung HIPMI untuk berkolaborasi meningkatkan ekonomi digital.
“Jadi Ini kesempatan untuk Hipmi. Kita kolaborasi, saya terbuka. Tinggal bagaimana konkretnya,” jelas Erick pada kesempatan yang sama.
Dia mengklaim pemerintah telah memberikan berbagai fasilitas bagi pengusaha nasional untuk bisa berkembang. Salah satunya dalam pengembangan secara digital dan berbagai akses agar industi perekonomian dapat berkembang dan maju. Dengan begitu, ia meminta agar para pengusaha muda mempunyai langkah konkret untuk bisa menyambut keterbukaan itu.
“Presiden sudah memberikan. Semua fasilitas ada. Menteri-menteri terkait saya rasa visinya sama, visinya apa? Tadi, kami tak mau negara hanya menjadi market. Kalaupun kita terbuka dengan asing, harus tetap memastikan pertumbuhan di negara kita,” katanya.