Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, menyatakan, Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) memiliki peran besar dalam kelangsungan sistem logistik nasional. Ini semakin terlihat dalam distribusi barang saat pandemi Covid-19 menyusul adanya pengetatan serta pembatasan aktivitas dan perjalanan.
"Di masa pandemi ini, saya yakin, Aptrindo akan meningkatkan perannya dalam pendistribusian barang, logistik, dan konsumsi di Indonesia karena Aptrindo merupakan salah satu pilar utama yang mendukung sistem logistik nasional," katanya dalam keterangannya, Selasa (8/3).
Budi Karya pun berharap, Aptrindo meningkatkan kiprahnya. Pangkalnya, peran vital angkutan barang nasional melalui moda transportasi darat berkontribusi lebih dari 70% dalam mendukung distribusi barang dan aliran rantai pasok kebutuhan harian ke berbagai pelosok negeri.
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, menambahkan, Aptrindo perlu meneruskan kinerja positif selama pandemi dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional, terutama saat PPKM. Aptrindo pun diminta menyukseskan program pemerintah dalam peningkatan kinerja sektor perhubungan dan perdagangan.
"Aptrindo memiliki peran pendukung dalam mata rantai suplai kebutuhan masyarakat hingga kebutuhan bisnis dan industri nasional," ujarnya dalam peringatan HUT ke-7 Aptrindo.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Aptrindo, Gemilang Tarigan, menyatakan, pihaknya siap mendukung pemulihan ekonomi. Karenanya, pada peringatan HUT ke-7, Aptrindo mengusung tema "Bangkit dan Maju Bersama".
"Kita ketahui bahwa perekonomian Indonesia sudah mulai bangkit. Maka, saat ini adalah saat yang tepat untuk segera bangkit dan maju bersama. Aptrindo merupakan rumah para pengusaha truk untuk tumbuh secara inklusif sebagai tulang punggung logistik nasional," tuturnya dalam sambutannya.
Dia menambahkan, tantangan pengusaha angkutan barang saat pandemi Covid-19 perlu dihadapi dengan koordinasi dan kolaborasi. Baginya, keberadaan Aptrindo dibutuhkan pemerintah sebagai mitra penggerak atau "urat nadi" logistik nasional.
Agar peran Aptrindo optimal, Gemilang berharap, koordinasi dan komunikasi antarpengusaha truk dipertahankan. Kerja sama lintas wilayah dan lintas sektoral maupun lintas pemangku kepentingan juga demikian agar target masing-masing tercapai tanpa menimbulkan gejolak antar-kepentingan.
"Kita harus mampu menciptakan suasana harmonis dan kondusif sehingga dapat menumbuhkembangkan kerja sama antara pemerintah dan para pengusaha truk yang menguntungkan kedua pihak," tuturnya.
Sebagai informasi, sejarah awal Aptrindo terjadi pada 19 Agustus 2014. Kala itu, 48 pengusaha truk dari berbagai daerah berkumpul di Jakarta guna membicarakan pentingnya melahirkan wadah khusus pengusaha truk nasional.
Kesepakan tersebut berujung pada terselenggaranya Musyawarah Nasional (Munas) Aptrindo I pada 25 Februari 2015 di Jakarta. Tanggal tersebut lalu ditetapkan sebagai hari lahirnya Aptrindo.
