Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan bakal fokus untuk mendukung konektivitas transportasi yang terhubung dengan sektor pariwisata dan logistik saat dirinya ditunjuk kembali di posisi sama oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Budi menyebut Jokowi sudah menetapkan infrastruktur akan menjadi prioritas dalam lima tahun ke depan.
“Presiden memberikan perintah yang sederhana namun tidak mudah mengerjakannya. Presiden mengatakan infrastruktur masih menjadi prioritas untuk dilanjutkan. Yang membedakan ke depan kita akan lebih fokus membuat prioritas di mana saja yang harus dibangun, di mana saja yang harus dijaga," kata Menhub Budi di Jakarta, Rabu (23/10).
Lebih lanjut, Budi menjelaskan, untuk satu tahun ke depan pihaknya akan fokus membangun konektivitas transportasi untuk mengembangkan lima destinasi wisata super prioritas untuk mewujudkan "Bali Baru" di Indonesia yaitu Mandalika, Danau Toba, Labuan Bajo, Borobudur dan Manado (Likupang).
“Untuk itu perlu dibangun berbagai infrastruktur dan fasilitas transportasi seperti bandara, pelabuhan, dan aksesibilitas. Tugas yang diberikan presiden itu ketat, kalau sekarang diukur kegiatan itu akan memberikan dampak yang baik atau tidak bagi masyarakat jadi semua harus terukur,” jelasnya.
Kementerian Perhubungan juga fokus mewujudkan konektivitas transpotasi untuk mendukung logistik. Ia mengatakan, akan mengintensifkan pelabuhan-pelabuhan seperti Tanjung Priok agar arus bongkar muat (troughput) peti kemas semakin meningkat.
Tujuannya agar semakin besar kapal yang datang, sehingga semakin ekonomis. Ke depan, diharapkan indeks logistik, angka ekspor dan devisa bisa meningkat, namun biayanya semakin ekonomis atau turun.
“Intinya Presiden meminta kami untuk memastikan apa yang kita bangun dan kembangkan itu bisa delivered atau dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat. Tentunya untuk mewujudkan itu, kami tidak bisa bekerja sendiri. Perlu kolaborasi dengan berbagai mitra kerja dan melibatkan sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur transportasi,” kata Budi Karya.