Di era new normal, segala hal perlu beradaptasi agar bisa meminimalisir kerugian akibat pandemi Covid-19. Imbauan work from home dan physical distancing mengalihkan aktivitas ekonomi, dari tatap muka ke virtual atau online.
Perusahaan periklanan digital Criteo pada Maret 2020 mencatat, lebih dari 52% konsumen di Amerika Serikat lebih sering melakukan belanja online selama pandemi Covid-19 ketimbang sebelumnya. Angka itu akan terus menanjak secara global seiring dengan peningkatan penggunaan layanan e-commerce, toko online, dan pengantar online untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
SEO Manager Niagahoster Annisa Fauziyyah mengatakan, sudah saatnya pemilik bisnis dan UKM memerhatikan potensi toko online sebagai aset yang harus dikembangkan.
“Sama seperti bisnis yang berjualan tatap muka dan punya toko offline, bisnis online juga perlu dikembangkan dan diperhatikan agar tidak kalah saing dengan kompetitor,” ujar Annisa dalam keterangan tertulis.
Untuk memaksimalkan kehadiran toko online banyak cara yang bisa ditempuh. Misalnya, menguasai pencarian di mesin pencari dan memperhatikan kualitas website. Google mengambil alih sebesar 96% trafik pencarian informasi melalui gawai. Pencarian Google dan platform media sosial masih mendominasi perilaku orang dalam meriset produk secara online.
Optimasi kata kunci, diperlukan pada website toko online atau blog agar nama bisnis dapat terus tampil di halaman pertama Google. Search engine optimization (SEO) dapat mulai diterapkan pemilik bisnis.
“Langkah sederhananya mudah, yaitu dengan memasukkan kata kunci yang sedang populer atau trending ke dalam deskripsi produk atau tulisan blog dalam website,” tutur Annisa.
Di sisi lain, perlu pula memaksimalkan performa website, kapasitas hosting atau server. Website toko online rata-rata tidak hanya menyasar traffic, tetapi juga transaksi. Niagahoster, kata dia, menyediakan layanan web hosting terbaik dengan berbagai kapasitas yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Dari mulai company profile, blog pribadi, hingga website toko online.
Menurut Annisa, website toko online wajib memiliki waktu load yang singkat, desain menarik, dan display produk yang lengkap.
“Untuk itu, sesuaikanlah kebutuhan website dengan kapasitas server yang sesuai agar dapat menghadirkan pengalaman belanja yang baik bagi pelanggan,” ucapnya.
Persaingan antar bisnis e-commerce di Indonesia semakin ketat. Geliat optimasi, inovasi produk, dan kreativitas pemilik bisnis diperlukan agar bisa menciptakan produk yang kompetitif. Pemilik bisnis juga harus mengikuti tren dan berinovasi dengan produknya.
“Bisa dengan membuat varian lain, membuat diskon khusus, promosi dengan visual yang menarik di medsos. Inovasi produk harus dilakukan agar pasar tidak bosan dan loyal dengan brand anda,” ujar Annisa.
Proses inovasi bisa efisien dan tepat sasaran jika pemilih bisnis bisa melihat data terkait penjualan, tren, hingga media sosial. Data dapat diolah untuk menentukan produk yang paling banyak peminatnya. Kemudian, jenis produk yang dapat dikembangkan. Bisnis telah dipaksa beradaptasi dengan teknologi untuk melipatgandakan laba. Kolaborasi platform digital untuk memulai, e-commerce meningkatkan pendapatan, dan website untuk branding, akan mengoptimalkan kehadiran online bisnis di dunia maya.