Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan kenaikan harga bawang putih dan tarif tiket pesawat berpotensi menjadi penyumbang inflasi terbesar sepanjang Mei 2019. Hal ini sejalan dengan kenaikan harga keduanya yang cukup signifikan selama Ramadan dan menjelang Lebaran 2019.
"Mungkin dampak yang cukup besar itu dari tiket pesawat. Tarifnya memang sudah turun, tapi turunnya tidak besar. Harus dicatat naiknya juga bukan hanya Mei saja loh, tapi sudah terjadi di bulan sebelumnya," ujar Menko Darmin di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (24/5).
Pada April lalu, kelompok Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan mengalami inflasi sebesar 0,28% atau terbesar kedua setelah kelompok bahan makanan. Sedangkan bila dihitung secara tahunan sejak April 2018 lalu inflasi dari kelompok ini mencapai 11%.
Untuk itu, Kementerian Perhubungan pada awal bulan ini telah menetapkan kebijakan penurunan tarif batas atas (TBA) sebesar 12%-16%. Keputusan itu kemudian diikuti seluruh maskapai dengan menurunkan tarif rata-rata 15% untuk rute domestik.
Meski demikian, penurunan tarif tersebut tetap dirasa mahal oleh sejumlah pihak terutama penumpang. Sebab, penurunan tarif yang diikuti itu tidak sebanding dengan tingkat kenaikan signifikan tarif tiket pesawat yang terjadi sejak akhir tahun lalu.
“Sebetulnya yang mesti menjadi perhatian bukanlah tingkat kenaikan atau penurunan harga suatu komoditas. Namun, seberapa besar pengaruhnya terhadap kenaikan inflasi,” kata dia.
Dalam hal ini, Damin mengakui bahwa tiket pesawat untuk saat ini memiliki kontribusi yang besar. Terutama terhadap komponen pengeluaran biaya rumah tangga masyarakat. Komponen tiket pesawat, dikatakan Darmin, juga jauh lebih besar daripada komoditas bawang putih yang pada bulan lalu bahkan mengalami rata-rata kenaikan harga sebesar 35%.
"Boleh saja harga bawang putih naik sampai lebih dari 120%, tapi dalam porsinya pada pengeluaran rumah tangga, dia hanya 0,01%. Tiket pesawat ini agak besar," tuturnya.
Selain kenaikan harga tiket pesawat dan bawang putih, Darmin menambahkan, adapula harga komoditas lainnya seperti cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah yang ikut menyumbang inflasi. Hal ini sejalan dengan panen raya terhadap beberapa komoditas itu yang terlambat dibandingkan pada periode yang sama sebelumnya.
Kendati demikian, Darmin meminta masyarakat untuk tak khawatir terhadap harga bawang putih sebagai salah satu penyumbang inflasi. Sebab, bawang putih dan komoditas pangan lain, merupakan bagian dari produk jangka pendek yang bisa dipenuhi dalam waktu yang singkat.
"Kalau bawang putih itu tidak usah takut, karena dia begitu turun dia koreksi lagi. Kalau pangan atau produk jangka pendek artinya kalau dia naik menambah, begitu dia turun berkurang walaupun, sudah sempat naik, dia bisa turun lagi," katanya.