Memasuki satu tahun kinerja Kabinet Indonesia Maju, Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan sinergi dan kinerja sektor pertanian untuk menggerakkan perekonomian nasional.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam acara tasyakuran satu tahun Kementerian Pertanian Kabinet Indonesia Maju menyampaikan, momentum pandemi harus dijadikan pelecut untuk terus berakselerasi, dan bekerja lebih keras lagi dalam memajukan sektor pertanian.
"Kita harus perkuat konsepsi dan pertajam program-program yang sudah berjalan," ujar Mentan dalam syukuran bersama yatim piatu di Auditorium Kementan, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (26/10).
Dalam kesempatan ini, Mentan juga mengapresiasi seluruh perangkat fungsional Kementan dan kebijakan negara dalam melaksanakan tugasnya selama satu tahun. Keberhasilan yang dicapai selama ini tidak lepas dari peran eselon satu dan struktur pendukungnya.
"Apa yang kita capai satu tahun ini adalah kerja keras kita semua. Saya tidak dapat berhasil tanpa bantuan dan kerja keras dari seluruh stakeholder yang ada," katanya.
Pada masa kepemimpinan Mentan Syahrul, sektor pertanian menjadi penyumbang angka tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II-2020, sebesar 16,14%. Selain itu, Kementan juga kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Ini berarti empat kali berturut-turut meraih WTO dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Di sisi lain, Kementan terus mendorong kinerja ekspor melalui program Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks). Tercatat pada periode Januari-Agustus, ekspor pertanian sebesar 8,82% dengan nilai mencapai Rp258 triliun. Bahkan di September, ekspor pertanian naik 20,84%.
"Kita tentunya tidak boleh puas dan ini harus menjadi tolak ukur bahwa dengan visi yang kuat dan misi yang kita kerjakan, pertanian bisa jauh lebih baik lagi dengan ada kebersamaan di dalamnya," kata Syahrul.