close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menteri ESDM, Arifin Tasrif (kiri), saat pelantikan beberapa pejabat Kementerian ESDM dan SKK Migas di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, pada Senin (5/12/2022). Dokumentasi Kementerian ESDM
icon caption
Menteri ESDM, Arifin Tasrif (kiri), saat pelantikan beberapa pejabat Kementerian ESDM dan SKK Migas di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, pada Senin (5/12/2022). Dokumentasi Kementerian ESDM
Bisnis
Selasa, 06 Desember 2022 09:29

Menteri ESDM dorong percepatan target produksi migas

Pemerintah menargetkan produksi minyak sebesar 1 juta barel/hari dan gas 12 BSCFD pada 2030.
swipe

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mendorong percepatan produksi minyak bumi dan gas (migas) nasional. Hal ini sekaligus sebagai penopang sumber energi peralihan atau transisi menuju energi baru dan terbarukan (EBT).

Pesan ini disampaikan Arifin di hadapan jajarannya usai melantik pimpinan Satuan Kerja Khusus Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Senin (5/12).

"Saya minta SKK Migas bersama kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) terus berupaya meningkatkan produksi migas nasional," kata Arifin dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (6/12). Disarankannya dengan pengeboran sumur pengembangan serta kegiatan workover dan well service secara massif.

Selain itu, dirinya mendorong jajaran Kementerian ESDM melakukan berbagai upaya dan terobosan agar produksi migas mencapai bahkan melebihi target anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Pemerintah menarget produksi minyak 1 juta barel/hari dan gas 12 billion standard cubic feet per day (BSCFD) pada 2030.

"Kiranya juga dapat dilakukan percepatan agar dapat mengurangi impor sehingga pemerintah memiliki ruang yang lebih luas untuk melakukan pembiayaan pengembangan energi terbarukan yang menjadi prioritas dalam transisi energi," jelas dia.

Lebih lanjut, Arifin meminta Direktur Konservasi Energi Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi mengimplementasikan program transisi energi dalam menghadapi tantangan. Khususnya, terkait tantangan pada masa transisi energi dan pengembangannya.

"Selain sebagai regulator pelaksanaan konservasi energi nasional, Direktorat Konservasi Energi juga mempunyai peran strategis untuk menjadi instansi yang memfasilitasi, mengoordinasikan, dan sebagai agregator antara sisi supply dan demand di sektor energi," papar Arifin.

Guna melaksanakan peran tersebut, imbuh Arifin, Kementerian ESDM telah mempersiapkan peta jalan transisi energi menuju net zero emission (NZE) pada 2060. Dari sisi permintaan (demand), salah satu strategi yang akan dilakukan adalah efisiensi energi, antara lain, dengan manajemen energi dan standar kinerja energi minimum.

Di sisi lain, Arifin meminta jajaran Kementerian ESDM dan SKK Migas tetap menjaga integritas dan tak menyalahgunakan wewenang yang diamanatkan. "Agar dapat memberikan sumbangsih yang nyata dan optimal kepada bangsa dan negara."

img
Gempita Surya
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan