Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meminta agar Menteri Perdagangan mempersulit masuknya impor produk ke Indonesia. Hal ini, sebagai balasan dari sulitnya eksportir dalam negeri melakukan ekspor ke berbagai negara.
Dia menjelaskan, Indonesia memiliki berbagai produk unggulan ekspor yang tak dimiliki oleh negara lain. Namun, kendala di lapangan yang kerap ditemukan adalah banyaknya dokumen berupa sertifikat yang harus dimiliki untuk dapat mengekspor satu produk saja.
Bahkan, dalam diskusinya dengan salah satu importir buah pisang, dia mendapat penjelasan bahwa sertifikat tersebut tidak berkaitan dengan kualitas produk, tetapi hanya berfungsi untuk mempersulit impor masuk
"Saya tanya pada PT Great Giant Pineapple (GGP) Group, mereka untuk satu pisang butuh 21 sertifikat untuk masuk pasar Eropa dan Amerika. Saya tanya sertifikat ini apa? Katanya untuk mempersulit eksportir saja, bukan berkaitan dengan kualitas produk dan lainnya," katanya dalam acara Peresmian Program 500k Eskportir Baru, Rabu (17/2).
Untuk itu, Teten mengharapkan agar Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memberlakukan aturan yang sama, sehingga importir dari luar negeri juga sulit untuk masuk ke Indonesia.
"Saya kira untuk impor (ke Indonesia) juga jangan mudah lah, harus kita tambah sertifikat ini. Jangan sampai ekspor kita dipersulit, tetapi impor dipermudah," ujarnya.
Meski demikian, pihaknya akan terus melakukan pendampingan bagi pengusaha skala UMKM untuk meningkatkan kualitas produknya hingga dapat diekspor.
Pihaknya pun telah menginventarisasi mana saja pelaku UMKM dan produk yang sudah siap untuk merambah pasar international. "Nanti kita dampingi sampai mereka siap ekspor. Yang penting perizinan harus mudah termasuk dukungan logistik," ucapnya.