PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp4,8 triliun pada kuartal III-2021 atau naik sebesar 176% dibanding periode yang sama di tahun lalu yang sebesar Rp1,7 triliun.
Corporate Secretary PTBA, Apollonius Andwie mengatakan pencapaian laba bersih tersebut didukung dengan pendapatan sebesar Rp19,4 triliun atau meningkat pesat 51 % dibanding capaian di periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp12,8 triliun.
Seiring dengan pencapaian laba bersih tersebut, perusahaan juga mencatat adanya kenaikan total aset sebesar 19% dari sebesar Rp27,0 triliun pada semester I-2021 menjadi Rp32,2 triliun per 30 September 2021.
“Kenaikan kinerja ini seiring dengan pemulihan ekonomi global maupun nasional yang mendorong naiknya permintaan atas batu bara, disertai dengan kenaikan harga batu bara yang signifikan hingga menyentuh level US$203 per ton pada 30 September 2021,” ujar Apollonius Andwie dalam keterangan tertulis, Senin (25/10).
Di sisi lain PTBA tetap melakukan upaya efisiensi secara berkelanjutan di setiap lini kegiatan, sebagai langkah antisipasi menghadapi volatilitas harga batu bara. Sehingga, apabila terjadi penurunan harga tidak berdampak signifikan pada kinerja perseroan dan tetap dapat membukukan kinerja positif.
Apollonius mengungkapkan total produksi batu bara PTBA selama kuartal III-2021 mencapai 22,9 juta ton dengan penjualan sebanyak 20,9 juta ton.
“Perseroan menargetkan kenaikan volume produksi batu bara dari 26,1 juta ton pada 2020 menjadi 30 juta ton pada 2021,” ucap Apollonius.
Selain itu, PTBA juga menargetkan kenaikan porsi ekspor batu bara sebagai upaya pemanfaatan momentum kenaikan harga batu bara internasional.
“Perusahaan menargetkan porsi ekspor batu bara hingga akhir tahun 2021 bisa mencapai hingga 47%,” tutup Apollonius.