Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Syailendra, memastikan stok kedelai di pasaran masih cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional. Dia pun menjamin ketersediaan kedelai bagi perajin tahu dan tempe untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Kemendag menjamin kedelai selalu tetap tersedia dan industri perajin tahu dan tempe akan tetap terus bisa berproduksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di tengah kenaikan harga kedelai impor," katanya dalam video conference, Selasa (2/2).
Dia mengungkapkan akan terus memantau dan mengevaluasi perkembangan harga kedelai dunia, mengingat bahan baku tahu dan tempe tersebut sebagian besar berasal dari impor.
"Hal ini kami lakukan guna memastikan harga kedelai di tingkat perajin tahu dan tempe, serta harga tahu di pasar masih di tingkat yang wajar," ujarnya.
Importir juga telah diimbau untuk terus memastikan kelancaran pasokan kedelai secara kontinu kepada para perajin tahu dan tempe.
Selain itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pengurus Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) agar bersama Pusat Koperasi Produsen Tahu-Tempe (Puskopti) di provinsi dan kabupaten kota seluruh Indonesia, untuk memastikan bahwa produksi tahu dan tempe terus berjalan dan masyarakat masih tetap mendapat tahu dan tempe dengan harga yang terjangkau.
Saat ini terjadi kenaikan harga kedelai dunia sebesar 30% dari pertengahan tahun lalu, hingga Desember 2020. Adapun, harga kedelai pada Desember 2020 sebesar US$13,12/bushels dan pada Januari 2021 meningkat menjadi US$13,7/bushels.
Sedangkan, harga kedelai impor di tingkat perajin tahu dan tempe secara umum berada di kisaran Rp9.100/kg hingga Rp9.200/kg. Dia memperkirakan harga kedelai impor Februari akan berkisar Rp9.500/kg di tingkat perajin tahu tempe.
Selain itu, kenaikan harga di Januari tentu akan berdampak terjadinya penyesuaian kembali harga tahu yang sebelumnya rata-rata Rp600/potong di tingkat perajin, menjadi kemungkinan besar berkisar Rp650/potong.
"Dan harga tempe yang sebelumnya rata-rata sebesar Rp15.000/kg, akan meningkat menjadi berkisar Rp16.000/kg," tuturnya.