Singapura baru saja mengumumkan resesi ekonomi setelah kuartal II-2020 pertumbuhan ekonomi Singapura tercatat minus 41,2% akibat pandemi Covid-19.
Meskipun demikian, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan realisasi investasi yang masuk ke Indonesia dari Singapura tercatat sebesar US$ 2 juta atau 28,8% dari total Penanaman Modal Asing (PMA) pada kuartal II-2020.
"Kok Singapura kuartal II-2020 ekonominya minus 41%, tapi realisasi investasinya masih tinggi? Saya ingin menyampaikan, dana yang masuk dari Singapura itu bukan hanya dari Singapura. Singapura itu jadi hub saja itu," kata Bahlil dalam konferensi pers virtual BKPM, Rabu (22/7).
Posisi Singapura yang sebagai hub tersebut, Bahlil mengatakan, kondisi resesi jadi tidak terlalu berpengaruh pada realisasi investasi dari Singapura.
Setelah Singapura, lanjut Bahlil, investor asing terbesar kedua dadalah Hongkong sebesar US$1,2 miliar atau mencakup 17,2% dari total realisasi PMA. Lalu China sebesar US$1,1 miliar atau sebesar 16,8%, Jepang US$0,6 miliar atau 9%, Korea Selatan US$0,6 juta atau 8,1%, dan negara lainnya US$1,3 miliar 20,1%.
Bahlil menuturkan, pada kuartal II-2020 ini, investasi dari Korea Selatan menggeser investasi dari Malaysia yang saat ini menempati posisi keenam.
"Di kuartal I-2020 yang masuk lima besar itu Malaysia. Tapi kemudian digeser oleh Korea Selatan," tuturnya.
Adapun total PMA di Indonesia pada kuartal II-2020 sebesar Rp97,6 triliun atau 50,9% dari total seluruh realisasi investasi. Sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada kuartal II-2020 mencapai Rp94,3 triliun atau 49,1%.
Sementara secara keseluruhan, realisasi investasi sepanjang kuartal II-2020 tercatat sebesar Rp191,9 triliun, dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 263.109 orang.