close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi Alinea.id/Bagus Priyo.
icon caption
Ilustrasi Alinea.id/Bagus Priyo.
Bisnis
Senin, 15 November 2021 12:57

Mimpi indah robot trading selalu cuan: Too good too be true

Layanan robot trading yang menjanjikan selalu untung harus dicurigai sebagai money game.
swipe

"Aku adalah tulang punggung keluarga, tapi sejak kenal Sunton (Sunton Capital/SuntonFX) semua hancur," demikian keluh seorang pria dengan wajah lesu di akun Youtubenya, Jum, yang diunggah medio Oktober lalu.

Pria 30 tahunan ini mengaku tak lagi bekerja sejak pandemi Covid-19 menyerang Indonesia. Ia pun menaruh harap pada SuntonFX untuk mendulang cuan. Alih-alih bisa menambah pundi-pundi kekayaan, broker forex (foreign exchange/valuta asing) itu malah membuatnya bangkrut.

Dalam unggahan di kanal Youtube dengan 40.000-an subscriber itu, Jum mengaku saldonya di akun SuntonFX amblas sekitar US$33.000. Pascakebangkrutannya pada trading 14 Oktober 2021, ia harus menjual semua asetnya untuk menyambung hidup. Termasuk juga dengan menambah utang. 

"Jangan mudah tergiur itulah cara Sunton memanipulasi, bisa untung 100, 1000% karena dia bisa manipulasi data," ujarnya.

Sebelumnya ia selalu mempromosikan Sunton di kanal Youtube maupun akun Instagramnya @jum_official, dengan semboyan 'Ragumu adalah rugimu'. Tagline itupun kini mengundang komentar netizen yang menjadikannya bahan candaan.

Lelaki asal Lombok, Nusa Tenggara Barat ini mengaku tak mengerti analisis teknikal dalam trading forex. Harapannya berinvestasi di SuntonFX maupun Binomo agar bisa menambah keuntungan setidaknya 1-2% sehari. Namun, kini malah berbalik rugi.

Kisah serupa juga dibagikan seorang wanita di akun Youtubenya, noe mocan. Wanita ini tidak mengungkapkan berapa kerugian yang ia alami. Namun, ia menjelaskan pola trading ala SuntonFX yang dikomandoi seorang leader dalam setiap grup. Leader ini akan memberi sinyal kapan waktu yang tepat untuk masuk ke pasar.

"Biasanya leader bilang masuk sore sekitar jam 4 dan malam jam 10," ujarnya.

Saat trading, leader pula yang akan mengintruksikan kapan investor mesti jual atau beli. Leader, katanya, juga mewanti-wanti agar tak masuk ke pasar di luar waktu yang diarahkan. "Awalnya sempat loss karena main di luar signal, tapi setelah itu untung terus," cetusnya.

Hingga akhirnya, ia dan beberapa anggota grup lainnya mengalami kerugian massal pada 14 Oktober 2021. Tanpa ada faktor fundamental yang signifikan, grafik merosot tajam. Sebelum itu terjadi, beberapa diantaranya bahkan tidak pernah bisa menarik dana (withdrawal) jika tidak merekrut anggota baru. Di sinilah jejak penipuan ala ponzi dari SuntonFX mulai terendus.

Ilustrasi Unsplash.com.

SuntonFX terindikasi memanipulasi grafik perdagangan dan melakukan margin call sebagai tanda dana akun sudah tidak mencukupi untuk membuka posisi trading. Setelah margin call terjadi, seluruh layanan Sunton Capital tak lagi bisa diakses. 

Akun Instagramnya pun hilang dan websitenya https://suntonfx.id tak bisa diakses. Dalam pengumumannya di laman Facebook, Sunton Capital Indonesia bahkan menyatakan sejak 1 Juni 2021 sampai dengan 14 Oktober, Sunton Capital Ltd adalah scam dan sudah berakhir.

Sunton Capital disebut sebagai broker forex asing yang berasal dari Inggris. Cara kerjanya mirip dengan broker pada umumnya. Sebelum melakukan trading, nasabah diminta melakukan deposit minimal US$50. Pada perjalanannya, investasi ini juga kerap membujuk nasabah untuk menambah dana investasinya (top up) dengan iming-iming cash back.

Badan Pengawas Perdagangan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag) sendiri telah memberi label ilegal terhadap Sunton Capital. Modusnya adalah perdagangan forex dengan robot trading.

Jejak ponzi

Skema piramida, money game, atau ponzi menjadi skema penipuan yang sering berganti rupa sejak pertama ditemukan pada awal 1900-an. Adalah Charles Ponzi yang pertama kali mengenalkan skema dengan metode 'gali lubang tutup lubang' itu.

Pakar Kartu Kredit Roy Shakti memberikan perhatian besar pada perkembangan money game terutama di Indonesia. Dalam akun Youtubenya, ia memaparkan bagaimana skema ponzi berganti wajah dari waktu ke waktu. Namun, ia menggarisbawahi usia penipuan ala ponzi yang mendapatkan dana dari masuknya keanggotaan baru, tak pernah lebih dari 2 tahun. 

Pertama pada tahun 2010 investasi Speed Line dari Malaysia masuk ke Tanah Air. Lalu pada 2012, ada Virgin Gold Mining Corporation (VGMC). Kemudian, di era 2012-2014 ada MMM besutan Sergey Mavrodi dari Rusia yang masuk ke Indonesia dengan jenama Manusia Membantu Manusia (MMM) yang menarik pengguna dengan ideologi berbagi. Berlanjut pada tahun 2016-2018, Dream for Freedom (D4F) yang menduplikat sistem MMM juga membuat geger. 

Menurutnya, kunci skema ponzi yang sukses harus ada story (cerita) dan testimoni. Story akan membuat investasi terkesan realistis sementara testimoni menimbulkan kepercayaan calon nasabah. "Membuat orang percaya dia aja ikut, pejabat, artis, politikus, ini ikut. Kadang ada yang cuma dibayar untuk ikut foto," cetusnya.

Beberapa tahun terakhir, skema ponzi berkedok jadi investasi komoditas yang tengah marak seperti krypto, forex, dan lain-lain. Bahkan, ada yang mendompleng nama besar platform aplikasi. Sebut saja Vtube, TikTok Cash, Alimama, dan JD Union. 

"Intinya polanya membuat situs yang mirip dengan platfrom raksasa seolah-olah jadi bagian," sebutnya.

Menanggapi maraknya penggunaan robot dalam trading, Ketua Satuan Tugas Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan (SWI OJK) Tongam Lumban Tobing menegaskan layanan tersebut tidak menjadi masalah. Praktik ini menjadi masalah kala penawaran trading dengan bantuan alat atau robot menjanjikan profit sharing. Apalagi ditambah dengan meminta setoran dana sebagai deposit margin, asuransi maupun biaya lainnya.

"Sewa robot seperti itu baru menjadi masalah," katanya kepada Alinea.id Jumat (12/11).

Dalam praktik sebenarnya, kata dia, jasa robot trading tidak bisa menjanjikan profit sharing karena risiko kerugian pasti ada. Ia pun mengingatkan kepada masyarakat tidak ada keuntungan yang tetap dalam aktivitas trading, baik itu untuk saham, forex maupun komoditas lainnya. Pasalnya, pergerakan harga sepenuhnya bergantung pada fluktuasi pasar.

 

 

Tongam pun tak pernah lupa mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada pada tawaran investasi. Terutama pada tawaran investasi dengan iming-iming selalu untung.  Termasuk juga dengan penawaran investasi forex dengan robot trading yang menjanjikan keuntungan besar plus bonus jika bisa merekrut orang. Dia menegaskan iming-iming bonus itu menjadi ciri khas skema piramida. 

"Intinya bonus itu diperoleh dari rekrutmen anggota," tegasnya.

Tongam bahkan menegaskan Sunton Capital adalah perusahaan investasi yang tidak terdaftar di regulator. Sampai dengan Oktober 2021, SWI telah menghentikan 111 entitas investasi ilegal pelaku kegiatan usaha perdagangan berjangka komoditi. Termasuk juga di dalamnya nama Binomo, Octa FX, Roboforex Indonesia, dan lain-lain.

Belum diatur

Robot trading atau di luar negeri lebih dikenal sebagai algo trading sebenarnya sudah ada sejak 1970-an. Namun, layanan ini baru marak untuk trader ritel sekitar 1990-an. Layanan ini banyak digunakan oleh para trader di tanah air pada 2007-an. Namun hingga kini, layanan robot trading ternyata belum diatur secara spesifik.

"Bappebti saat ini belum mengatur penggunaan aplikasi  Robot Trading/Expert Advisor yang digunakan dalam bertansaksi di bidang PBK (Perdagangan Berjangka Komoditi), dan robot trading masih dalam proses pengkajian di Bappebti," kata Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti Tirta Karma Senjaya kepada Alinea.id, Kamis (15/11).
 
Dia menambahkan robot menjadi alat bantu bagi nasabah untuk analisa perkembangan harga, terutama dalam transaksi forex trading. Umumnya, layanan ini menggunakan platform meta trader. 

"Sepanjang para trader atau broker masih menggunakan aplikasi Metatrader, maka bentuk investasi apapun yang menggunakan platform metatrader dapat bersinkronisasi dengan aplikasi robot trading sebagai add-on software," jelasnya.

Terkait penipuan atau scam berkedok robot trading, Tirta menyebut Bappebti sudah melakukan  pemblokiran terhadap situs ilegal yang menggunakan domain situs web entitas investasi forex dengan dalih melakukan penjualan robot trading. 

Ilustrasi perdagangan forex. Unsplash.com.

Bappebti juga secara rutin mengumumkan entitas-entitas yang tidak memiliki perizinan sehingga masyarakat dapat lebih berhati-hati dan menghindari penawaran investasi dari entitas-entitas tersebut.

"Pengaduan masyarakat terkait robot trading yang diterima Bappebti cukup banyak dan penanganannya sedang dilakukan melalui kerjasama dengan aparat penegak hukum yang tergabung dalam tim SWI OJK," tegasnya.

Tirta menekankan bagi masyarakat yang ingin berinvestasi harus mengecek latar belakang dan status hukum perusahaan melalui situs www.bappebti.go.id. Lalu apakah perusahaan itu terdaftar di Bursa Berjangka (PT Bursa Berjangka Jakarta dan PT Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia).

"Bila masih meragukan jangan segan untuk menghubungi otoritas, tanyakan legalitas, mekanisme transaksi, risiko yang ada," tandasnya.

Selain itu, calon nasabah juga harus pantang percaya dengan janji-janji keuntungan yang tinggi, pelajari tata cara transaksi, pelajari kontrak berjangka/derivatif yang diperdagangkan, dan pelajari wakil pialang berjangka yang dapat izin dari Bappebti, pelajari dokumen-dokumen perjanjiannya, dan pelajari risiko.

"Khusus untuk instrumen investasi di bidang PBK, setiap pelaku pasar yang menawarkan produk investasi di bidang perdagangan berjangka baik instrumen Kontrak Berjangka, aset kripto dan emas digital terlebih dahulu mendapatkan izin dari Bappebti," ujarnya.

Adapun investasi money games biasanya berciri-ciri yakni menawarkan paket-paket investasi dengan profit sharing, keuntungan 15% sampai 30%, menggunakan get members dengan iming-iming akan mendapatkan bonus, dan berkedok menjual e-book dan produk lainnya dengan system Multilevel Marketing (MLM).

Jauhi money game

Sementara itu, Pengamat dan Praktisi Investasi Desmond Wira menyayangkan belum adanya aturan spesifik untuk robot trading. Dia bilang masyarakat harus tahu bahwa penawaran investasi dengan robot trading yang saat ini marak di Indonesia kebanyakan sebenarnya adalah investasi bodong. 

"Artinya robot trading itu hanya sebagai kedok, di mana aslinya adalah money game atau sistem ponzi," katanya kepada Alinea.id, Jumat (12/11).

Skema money game memberikan profit untuk member lama dari setoran member baru. Jadi sebenarnya tidak ada profit yang dihasilkan. "Cuma memutarkan uang member, seperti gali lubang tutup lubang," sebutnya.

Kasus money game berkedok robot trading, paparnya, menggiurkan karena profit yang ditawarkan sangat besar. Ini justru berbahaya karena ketika ambruk maka nasabah akan kehilangan seluruh uang yang dimasukkan.

"Money game bila belum ambruk, membernya cuma merasakan hal yang manis-manis saja. Tetapi sesudah ambruk, dan saat uang lenyap semua, membernya baru sadar. Tetapi saat itu terjadi sudah sangat terlambat," ucapnya.

Karenanya, ia menyarankan masyarakat selalu waspada dengan tawaran investasi seperti itu. "Jangan tergiur dengan penawaran investasi apapun yang terlalu indah, karena biasanya yang terlalu indah itu adalah penipuan," tegasnya.

Ilustrasi Pixabay.com.

Lebih lanjut, penulis buku trading dan investasi ini meminta Bappebti segera mengeluarkan aturan untuk robot trading. Dengan adanya aturan tersebut, nanti akan ada aturan hukum yang lebih jelas. Terutama untuk tindakan preventif agar tidak terjadi lagi banyak kasus yang sama. 

"Dengan adanya aturan robot trading diharapkan masyarakat juga punya panduan jelas untuk memilih mana yang benar-benar robot trading yang bukan money game dan juga legal," pesannya.

Pemerintah juga perlu untuk meningkatkan literasi finansial, agar masyarakat tidak mudah tergiur pada investasi bodong atau money game berkedok robot trading. Robot yang mengurangi keterlibatan emosi investor dalam trading, kata dia, bisa memaksimalkan entry dan exit karena trading forex bisa 24 jam. 

"Sedangkan robot trading abal-abal yang marak ditawarkan di Indonesia saat ini bukan lah robot trading yang beneran. Disinyalir adalah money game," sebutnya.

Karenanya, ia memberikan tips untuk membedakan layanan robot trading yang abal-abal dengan yang resmi yang biasanya digunakan untuk forex, komoditas, emas, indeks, dan kripto ini. Robot trading file aslinya biasanya berupa EA (Expert Advisor) memiliki ekstensi mql4 atau ex4 (Di MetaTrader 4) atau mql5 atau ex5 (di MetaTrader 5). 

Kemudian, robot ini juga bisa digunakan di broker forex manapun, diinstal dahulu di komputer atau server, dan tidak tergantung pada kualitas programming pembuatnya. Sedangkan robot trading abal-abal tidak ada filenya atau diakui akan diinstal oleh pengelolanya. Lalu hanya bisa dipakai di broker tertentu, biasanya broker yang tidak jelas regulasinya, ditawarkan dengan sistem MLM, dan menawarkan profit yang cenderung besar.

Sementara itu, Perencana Keuangan Mike Rini Sutikno menyebut masih banyak orang yang mudah tertarik dengan iming-iming cepat kaya dengan cara gampang, simpel, praktis, dan otomatis.

"Too good too be true itu adalah bahasa yg banyak digunakan pada penawaran-penawaran investasi tapi kedok kejahatan," kata pendiri Mitra Rencana Edukasi ini kepada Alinea.id, Kamis (11/11).

Biasanya, pelaku money game akan menyasar orang dengan pengetahuan dan pengalaman investasi yang rendah. Dengan iming-iming tagline misalnya 'Uang akan bekerja untuk Anda meskipun ketika Anda tidur', money game mengobrak-abrik emosi calon korbannya.

Padahal, lanjutnya, robot trading adalah alat yang bekerja berdasarkan grafik, data, dan transaksi historis yang diinput si nasabah. Tujuannya adalah memetakan profil dan karakteristik nasabah.

"Dia melakukan jual beli sesuai data-data yang diberikan, tanpa ada monitoring setiap waktu. Tetapi robot trading tidak bisa menghentikan pergerakan pasar," pesannya.

Jika robot merekam data nasabah sebagai investor moderat, bukan tidak mungkin robot akan menjual komoditas saat kenaikan harga belum terlalu maksimal. "Padahal harga masih naik terus tapi 20% naik udah berhenti, ya karena ini berdasarkan profil risiko," contohnya.

Karenanya, Mike menegaskan calon investor harus mencari tahu terlebih dahulu agen penjual terutama untuk trading forex. Perdagangan forex sendiri, menurutnya, lebih fluktuatif ketimbang saham. Namun, seringkali investor justru tidak mau ribet.

Padahal, untuk terjun dalam investasi baik saham maupun forex dan komoditas lain, investor harus menetapkan tujuannya di awal. Mike menyebut ada dua gaya investasi yang berbeda, yakni investasi dengan tujuan spesifik tertentu. Misalnya untuk memenuhi target dana pendidikan anak, dana pensiun, dan sebagainya. Selain itu, ada yang masuk ke market untuk menabung.

"Jadi enggak in and out market, lebih ke menabung, tinggal pilih instrumen investasi untuk mengembangkan dananya apa, bisa saham emas, saham dan lain-lain," tutupnya.

img
Kartika Runiasari
Reporter
img
Kartika Runiasari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan